Demo di Depan Mapolres Blitar Nyaris Ricuh, Mahasiswa dan Penambang Pasir Bersitegang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Demo di Depan Mapolres Blitar Nyaris Ricuh, Mahasiswa dan Penambang Pasir Bersitegang

Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Akina Nur Alana
Rabu, 26 Agustus 2020 11:36 WIB

Massa mahasiswa tetap berada di depan pintu gerbang Mapolres, sementara massa penambang pasir berada di Barat pintu gerbang dengan pengamanan petugas kepolisian.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sejumlah massa mahasiswa dan ratusan penambang pasir bersitegang di depan Mapolres Blitar, Rabu (26/8/2020). Ketegangan ini berawal dari aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang dilakukan di depan Mapolres Blitar.

Dalam orasinya, massa mahasiswa menuntut adanya penindakan secara hukum oleh kepolisian bagi penambang pasir ilegal yang masih beroperasi. Lalu, menjaga ketertiban pertambangan di Kabupaten Blitar sesuai dengan prosedural Undang-Undang yang berlaku.

Selain itu, mahasiswa juga meminta adanya sidak berkala, karena adanya penambangan ini merugikan warga di sekitar tambang. Dampaknya, jalanan rusak akibat truk-truk yang melebihi tonase.

Saat massa mahasiswa sedang berorasi di depan pintu gerbang Mapolres Blitar, dari arah Barat tiba-tiba datang ratusan penambang pasir. Petugas kepolisian yang melakukan pengamanan langsung membendung massa untuk menghindari bentrok.

Sempat terjadi adu mulut antara massa mahasiswa dan para penambang pasir. Massa penambang pasir juga sempat merangsek mendekati massa mahasiswa. Namun petugas langsung melokalisir massa dari kedua kubu.

Massa mahasiswa tetap berada di depan pintu gerbang Mapolres, sementara massa penambang pasir berada di Barat pintu gerbang dengan pengamanan petugas kepolisian.

Kabag Ops Kompol Sapto Rachmadi mengatakan, hanya menerima pemberitahuan kegiatan aksi unjuk rasa dari mahasiswa. Sedangkan massa dari penambang pasir datang secara tiba-tiba.

"Kami koordinasi kedua belah pihak, dan berhasil kami lakukan negosiasi sehingga mereka sepakat untuk membubarkan diri dan tidak sampai ada kontak fisik," ujar Sapto.

Sapto menambahkan, ada 200 personel yang diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa. Selain di Mapolres Blitar, massa mahasiswa melanjutkan aksi unjuk rasa di Kantor Pemkab Blitar di Kanigoro.

Aksi di tempat kedua ini mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian untuk menghindari kedua belah massa kembali bertemu di satu titik.

"Untuk mahasiswa yang akan kembali berunjuk rasa di depan Kantor Pemkab Blitar, kami kawal dari Mapolres hingga tujuan. Sementara massa penambang pasir kami himbau untuk kembali ke rumah masing-masing," pungkasnya. (ina/dur)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video