Jatim Terapkan “Ilmu Perubahan Perilaku” dari Inggris Raya untuk Adaptasi Kebiasaan Baru
Editor: MMA
Jumat, 02 Oktober 2020 21:21 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali melakukan terobosan baru untuk menekan penyebaran Covid-19. Kali ini Pemprov Jatim melakukan kerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Inggris Raya. Kerja sama tersebut berupa Program Pelatihan Behavioural Science atau ilmu perubahan perilaku untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan di Jawa Timur yang di-launching melalui Webinar Via Zoom Meeting, Kamis (1/10).
Menanggapi gagasan kerja sama tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Duta Besar Inggris Raya dan Nudgeplus yang memberikan pelatihan pada Tim Humas di Pemprov Jawa Timur.
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah
Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar Inggris untuk kesekian kalinya memberikan support kepada Pemprov Jatim,” ujarnya.
Menurut gubernur perempuan pertama di Jatim, format yang nanti akan dilakukan para expert dari Nudgeplus akan memudahkan Pemprov Jatim dalam melakukan inovasi dalam mengajak masyarakat patuh kepada protokol kesehatan. Intervensi yang dilakukan akan berbasiskan ilmu perubahan perilaku yang telah dikembangkan di Inggris Raya dan disesuaikan dengan kultur masyarakat di Jawa Timur.
Penerapan protokol kesehatan yang diperkuat dari berbagai lini juga terbukti sangat efektif di Jawa Timur. Dalam dua minggu terakhir operasi yustisi yang dikombinasikan dengan kampanye "Pakai Masker" yang dilakukan di berbagai kota dan kabupaten kini menjadikan Jawa Timur menjadi provinsi besar di Jawa dengan Kasus Aktif Covid-19 terendah, yakni hanya 3.455 atau setara 7.84% per Jum'at (02/10). Harapannya, penerapan ilmu behavioural science dalam kampanye protokol kesehatan akan semakin menekan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
“Mudah-mudahan semuanya akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat untuk bisa segera beradaptasi pada kebiasaan baru. Mengingat sampai saat ini Covid-19 tidak ada yang tahu kapan penyebarannya,” harapnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga mengharapkan program pelatihan ini bisa semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
“Kolaborasi lintas negara ini dapat membawa manfaat yang konkret. Di tengah Pandemi Covid-19 harus terus mencoba cara-cara untuk bisa menekan penyebaran Covid-19. Pendekatan behavioural ini memang sedang kita butuhkan,” ujarnya.
Simak berita selengkapnya ...