Masyarakat Perlu Informasi Positif Soal Pasien Covid-19 dan Tenaga Medis
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Diyah Nisa
Jumat, 23 Oktober 2020 22:16 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketakutan yang berlebihan dan ketiadaan informasi yang memadai membuat sebagian masyarakat bereaksi berlebihan terhadap mereka yang terpapar virus Covid-19 dan tenaga medis yang menanganinya.
Melalui kegiatan webinar, Jumat (23/10), Satgas Covid-19 bersama Dewan Pers berupaya mengubah stigma tersebut. Wabinar itu mengambil Stigmatisasi terhadap Penderita Covid-19 dan Tenaga Medis.
BACA JUGA:
Dewan Pers Siap Cabut Izin Media Jika Oknum Wartawan Terbukti Lakukan Intimidasi Hingga Pemerasan
Jelang Pilkada 2024, AJI Bojonegoro Ingatkan Jurnalis dan Media Bersikap Independen
Melarang Investigasi, Dewan Pers Tolak Draf Revisi UU Penyiaran
Puncak Peringatan HPN 2024, PWI Tuban Ajak Kades Diskusi Bareng Dewan Pers
Salah satu pembicara yakni Lula Kamal sebagai praktisi kesehatan menyampaikan terkait bagaimana penyampaian informasi yang harus diberikan media terhadap Covid-19. Apakah harus menakut-nakuti supaya orang jera, atau harus bersifat positif supaya orang tidak takut. Karena keduanya berdampak terhadap masyarakat luas.
"Kita memilih memberikan informasi yang mana, pertimbangannya harus benar-benar supaya tidak salah. Memang sejauh ini kan media punya karakter dan pembaca masing-masing. Saya hanya berharap jangan mengintimidasi pihak yang berdampak. Baik itu pasien, dokter, atau pihak yang berhubungan di situ," ujarnya.
Baginya, tenaga medis sudah berusaha dan memberikan loyalitas tinggi. "Tidak baik menyalahkan mereka. Sebenarnya yang harus menyadarkan masyarakat yang tidak patuh adalah semuanya. Dalam hal ini, semua berperan penting. Bangaimana supaya orang pakai masker tanpa kena sanksi dulu, bagaimana membiasakan cuci tangan itu sangat sulit dilakukan," paparnya.