Lansia Tak Berdaya Viral di Medsos, Relawan 'Kediri Bisa' Langsung Berikan Bantuan
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 25 Oktober 2020 21:43 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Relawan Kediri Bisa, Minggu (25/10), menyerahkan bantuan kepada Mbah Painem (63), warga Dusun Jomblang, Desa Asmoro Bangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, yang selama ini menderita sakit dan hanya bisa tergolek tak berdaya.
Sutrisno, S.H., M.H., Koordinator Kediri Bisa menjelaskan bahwa bantuan berupa kasur, beras, mi instan, dan sedikit uang tersebut diserahkan kepada Mbah Painem yang diterima adiknya (Mbah Wagiman), setelah kondisinya diunggah di medsos (media sosial).
BACA JUGA:
Begini Upaya Pj Wali Kota Kediri Turunkan Angka Kemiskinan
Soroti Soal Kemiskinan, Bupati Kediri Minta Jajarannya Peka Terhadap Kesulitan Masyarakat
Tawuran Antar Gangster, 14 Pelajar di Kediri Diamankan Polisi
Cegah Radikalisme di Kediri, Mas Dhito Kukuhkan Duta Pancasila
"Begitu kami mengetahui informasi tersebut, kami langsung mengecek di lapangan dan ternyata benar adanya," kata Sutrisno, Minggu (25/10).
Menurut Sutrisno, kondisi Mbah Painem sangat memprihatinkan. Mbah Painem sudah lama menderita sakit. "Saat kami melihat langsung Mbah Painem, ia hanya bisa tergolek lemah dan tak berdaya dalam kondisi sakit serta tidur di atas selembar tikar dan berbau. Sungguh kondisi yang sangat menyentuh," terang Sutrisno.
(Mbah Wagiman saat menerima bantuan mewakili Mbah Painem)
Ditambahkan oleh Sutrisno, kondisi rumah yang ditempati Mbah Painem dan Mbah Wagiman (sebelum akhirnya dipugar oleh dua komunitas sosial) juga sudah tidak layak huni dan sangat memprihatinkan sekali.
"Dari informasi yang kami terima, bahwa rumah yang dulunya merupakan bantuan dari Koramil Puncu itu, saat kami datang menyerahkan bantuan, sudah dipugar oleh dua komunitas sosial," pungkas Sutrisno yang juga seorang advokat itu.
Dari pantauan di lapangan, rumah Mbah Painem memang sedang dipugar oleh JKP (Jamaah Kawulo Pinggiran) dan Granat, sebuah komunitas trail. Hal itu terlihat dari banner yang terpasang di depan rumah Mbah Painem yang sedang dipugar. (uji/ian)