Dipercaya Tempat Mandi Dewi Sekartaji, Patirtan Kuno Gunung Klotok Dikunjungi Banyak Orang
Editor: Tim
Wartawan: Muji Harjita
Sabtu, 19 Desember 2020 12:14 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Patirtan Kuno Gunung Klotok, Kota Kediri Jawa Timur, kini dikunjungi banyak orang. Itu setelah Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi di lokasi penemuan patirtan kuno tersebut. Lokasinya di areal Gunung Klotok (536 meter di atas permukaan laut), Kota Kediri.
Pengunjung patirtan kuno tersebut datang dari dalam Kota Kediri, bahkan juga dari luar Kediri.
BACA JUGA:
Warga Gelar Kirap Agung Budaya di Candi Dorok
Temuan Tugu Tapal Batas era Raja Kertajaya, Tim BPK Wilayah XI akan Lakukan Peninjauan
BPK Wilayah XI Jatim Lakukan Ekskavasi Situs Petirtaan di Kawasan Bandara Internasional Dhoho Kediri
Situs Candi Adan-Adan di Kabupaten Kediri Digali Lagi
Patirtan kuno yang konon menjadi tempat mandi Dewi Sekartaji dan bersuci para penggawa kerajaan itu berada di lereng Gunung Klotok sisi timur. Saat ini posisinya berada di hutan milik Perum Perhutani Kediri, masuk wilayah Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Jarak dari pusat Kota Kediri, diperkirakan sekitar 5 km ke arah barat.
Sukadji (72), warga Dusun Jarakan, Desa Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri menjelaskan, semula tidak ada yang mengetahui kalau di bawah tanah yang ada sumber air itu ternyata patirtan kuno.
"Sejak lama di sini ini memang ada sumber air yang dulu disebut "Ber Jambangan". Dulu banyak warga yang datang untuk mandi," kata Sukadji yang kebetulan punya warung kopi tidak jauh dari ditemukan petirtaan yang diduga peninggalan Kerajaan Kahuripan sebelum Kerajaan Kediri itu, Sabtu (19/12).
Menurut Sukadji, setelah digali oleh PBCB Trowulan, banyak warga yang datang untuk melihat dari dekat. Beberapa di antaranya ada yang mengambil air dari sumber Jambangan untuk keperluan pribadi.
"Bahkan ada orang yang mengaku dari Jombang, datang ke sini hanya untuk mengambil air saja. Setelah berdoa, mereka lalu pulang," terang Mbah Dji, panggilan akrab Sukadji.
Seperti pernah disampaikan Arkeolog BPCB Jawa Timur di Trowulan, Nugroho Harjo Lukito, penemuan patirtan itu berawal dari kegiatan zonasi Candi Klotok pada 2017. Dari survei di kawasan Gunung Klotok, Kediri, ditemukan sejumlah titik yang berpotensi menyimpan benda cagar budaya. Salah satunya struktur batu bata kuno dan sumber mata air yang dimanfaatkan warga untuk irigasi.