Atasi Antrean Pasien Covid-19, RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Dirikan Dua Tenda Darurat
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Akina Nur Alana
Jumat, 25 Desember 2020 09:29 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - RSUD Mardi Waluyo mendirikan dua tenda darurat untuk mengatasi antrean pasien suspek Covid-19. Hal ini karena lonjakan kasus baru Covid-19 selalu menimbulkan antrean pasien suspek di rumah sakit plat merah itu. Bahkan ketika IGD telah penuh mereka terpaksa mengantre di lorong dan selasar rumah sakit.
Wadir Pelayanan dan Penunjang RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr Herya Putra mengatakan, meski kondisi penuh, sebagai rumah sakit rujukan pihaknya tidak bisa menolak pasien. Mereka yang datang sendiri maupun datang karena rujukan harus ditangani dan diobservasi sampai hasil swab keluar.
BACA JUGA:
Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kepala Dinkes Jember Imbau Lansia Tidak Keluar Kota
Masa Transisi Menuju Endemi, Gubernur Khofifah: Masyarakat Boleh Tak Kenakan Masker Asal Sehat
Kemenkes Sebut Isu Hoaks Pengaruhi Capaian Imunisasi Nasional Masih Rendah
Kasus Covid-19 Meningkat, Gubernur Khofifah: Segera Vaksinasi Booster dan Tetap Prokes saat Berlibur
"Jadi kami antisipasi dengan meminta bantuan tenda dari BPBD karena jumlah pasien dari waktu ke waktu datangnya tidak hanya dari rujukan. Jadi secara pribadi mereka datang karena ada gejala. Kami tidak bisa menolak karena kami rumah sakit rujukan, tetap harus observasi sampai hasil swab keluar. Sering kali di ruang isolasi khusus untuk pasien suspek itu penuh, jadi mereka yang masih suspek harus menunggu dan menumpuk di IGD. Nah karena IGD belum begitu luas akhirnya berjubel sampai ke lorong masuk. Bahkan kami sudah tutup teras tapi sekarang sudah gak cukup," jelas Herya, Kamis (25/12/2020).
Tenda tersebut kata Herya juga tidak bisa langsung dimanfaatkan. Karena pihaknya masih harus mengatur penerangan, lantai, dan peralatan lain yang dibutuhkan agar pasien nyaman berada di dalam tenda.