Diduga Depresi, Kakek di Tuban Tewas Gantung Diri, Sempat Pamitan ke Semua Perangkat Desa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Diduga Depresi, Kakek di Tuban Tewas Gantung Diri, Sempat Pamitan ke Semua Perangkat Desa

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Gunawan Wihandono
Senin, 28 Desember 2020 16:25 WIB

Jenazah korban saat dperiksa petugas.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Darsim (65) ditemukan menggantung di dapur rumahnya yang berada di Dusun Luwuk, Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Senin (28/12).

Anehnya, sebelum mengakhiri hidup dengan cara , kakek yang setiap hari bekerja sebagai petani ini menyambangi dan meminta maaf kepada seluruh perangkat desa setempat.

Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri menjelaskan, awalnya korban keluar rumah melalui pintu samping menuju kandang kambing miliknya yang sekaligus dijadikan dapur. Karena tak seperti biasanya korban seperti itu, sang istri Rusiyem (59) pun curiga dengan gelagat suaminya tersebut. Sehingga dia langsung mencari keberadaan korban beberapa saat kemudian.

"Istri korban curiga dan sesaat kemudian mencari suaminya ke dapur," ujar AKP Yoan.

Namun, ketika istri korban sampai di dapur, ia melihat suaminya sudah tergantung di blandar dengan kaki menendang-nendang. Seketika itu Rusiyem berteriak histeris dan meminta pertolongan. Selanjutnya, anak kandung korban datang dari rumahnya yang berada di samping rumah.

"Melihat ayahnya tergantung, anak kandung korban berusaha menolong dengan dibantu dua orang tetangganya," imbuhnya.

Sesaat setelah diturunkan, korban masih bernapas dan bergerak. Namun sayang, setelah dibaringkan di tempat tidur dan menghubungi tim medis setempat, korban akhirnya meninggal dunia. Korban diduga mengalami depresi. Hal ini dikuatkan pengakuan sang istri, bahwa suaminya beberapa hari belakangan ini ngelantur ingin mati.

Keanehan gelagat korban tak berhenti sampai di situ, beberapa hari lalu korban mendatangi seluruh perangkat desa untuk meminta permohonan maaf.

"Dari keterangan istri dan keluarga, korban mengalami depresi, korban berpamitan kepada semua perangkat desa," imbuhnya.

Dari hasil pemeriksaan dari Polsek Kerek dan Puskesmas Gaji, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Korban dipastikan meninggal karena dengan dibuktikan tulang leher korban patah, lidah menjulur, dan mengeluarkan cairan dari alat vitalnya. Pihak keluarga tidak menginginkan dilakukan autopsi pada jenazah.

"Kematian korban identik mati karena dengan dikuatkan tingkah laku korban yang menginginkan mati," pungkasnya.

Sementara jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan dengan menyertakan surat keterangan dan mengetahui kepala desa setempat. (gun/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video