Hadirkan Fotografer 'Lawas', Puluhan Muda-mudi di Sidoarjo Ikuti Workshop Smartphone Photography
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Catur Andy
Senin, 18 Januari 2021 17:30 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Di era digitalisasi seperti saat ini, hampir semua smartphone atau ponsel pintar dilengkapi dengan fitur kamera. Tak hanya itu, generasi milenial juga rasanya tak jauh dari fotografi. Misalnya, selalu memotret makanan sebelum dimakan, selfie, berkunjung ke destinasi wisata, hingga upload rutinitas sehari-hari, dan lain sebagainya.
Untuk menambah wawasan dan belajar fotografi agar tidak asal jeprat-jepret, puluhan muda-mudi Sidoarjo menghadiri Workshop Smartphone Photography dan Lomba Foto On The Spot yang diselenggarakan One Coffee dan Manazela Paseganasri. Acara ini bekerja sama dengan Sukodono_ceria dan Sidoarjo.id yang digelar di One Coffee Sukodono, Minggu (17/01/21).
BACA JUGA:
Sambut Hari Anak Nasional, KAI DAOP 7 Madiun Adakan Lomba Foto
Kompetisi Fotografi yang Digelar Taman Safari Prigen Diikuti Ratusan Peserta
Review Spesifikasi dan Fitur Xiaomi 14 Ultra: Flagship dengan Layar Sangat Mewah dan Berkualitas
Gus Iqdam Hadiri Launching OPPO Experience Store di Kediri Town Square
Meski acara digelar gratis secara umum, bukan berarti tidak menghadirkan narasumber kompeten dalam bidang fotografi.
Ya, Boy Slamet, fotografer 'lawas' tersebut sengaja dihadirkan oleh panitia acara, khusus untuk menjadi keynote speaker. Pengalaman menjadi fotografer profesional di perusahaan media cetak nasional menjadi pertimbangan panitia untuk mengundangnya.
Antusias peserta yang hadir lumayan banyak. Mereka rata-rata beralasan hadir lantaran ingin belajar foto lebih baik dan menambah pertemanan serta pengalaman.
Boy panggilan Boy Slamet dalam Workshop Photography ini membahas mengenai teori dasar fotografi. Seperti apa itu photography yang berasal dari bahasa Yunani photos dan grafo yang berarti melukis dengan cahaya.
"Jadi yang utama dari photography adalah pencahayaan, bukan peralatan," ucapnya.
Berbagi pengalaman selama puluhan tahun menggeluti dunia fotografi juga disampaikan kepada peserta. Salah satunya adalah ketika diberi kesempatan bertugas di Palu pada tahun 2017. Ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu, usai dilanda gempa bumi yang dahsyat.
Beberapa foto hasil liputan, dia tunjukkan. Mulai dari teknik mengambil gambar dan estetika foto juga dipaparkan. Para peserta semakin antusias.
Selain itu, ia juga mengutarakan kepada peserta jangan terpacu dengan besarnya "Mega Pixel" sebuah perangkat. Namun, pengaruh sebuah alat yang bernama sensor, processor, dan lensa atau optik.
"Ketika memiliki hardware atau perangkat foto yang canggih atau spesifikasinya terbaik, tetapi lensa kotor atau tidak dirawat, juga sangat berpengaruh pada hasil jepretan. Processor yang akselerasinya bagus juga sangat mempengaruhi hasil jepretan. Misalnya, gradasi warna, reduksi, noise, dan sebagainya," ucap Boy yang juga mantan fotografer Jawa Pos ini.