Ini Siasat Pelaku UMKM di Lamongan Bertahan Saat Pandemi
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Jumat, 29 Januari 2021 16:35 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan UMKM.
Sri Wahyuni, pengusaha makanan olahan di Kabupaten Lamongan mengakui, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh dalam penjualan. Bahkan bahan baku juga sering mengalami kenaikan harga.
BACA JUGA:
Pererat Silaturrahim dan Kolaborasi, TDA Jatim 1 Gelar Family Fun Camp Bersama Keluarga
Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja
Lamongan Exportiva, Peluang Tingkatkan Ekspor Bagi Pelaku Industri
Berkat Pertamina, Pemuda Berdarah Bojonegoro Sukses Kembangkan Maggot di Banggai Sulteng
"Tahun lalu memang sangat berat dan lesu. Tapi kita sekarang harus tetap survive (bertahan hidup) dan bangkit, dengan mengincar pasar lebih potensial," tutur Yuni yang tinggal di Kecamatan Kedungpring.
Sebelum pandemi Covid-19, kata Yuni, dirinya meraup omzet besar dari pasar menengah ke atas. Produknya cukup mengalir di pasar dan toko-toko modern di luar daerah.
Namun ketika pandemi, pasar tersebut turun drastis. Apalagi, terdapat pembatasan aktivitas masyarakat. Karena situasi tersebut, Yuni terus mencari terobosan untuk membangkitkan usahanya.
Simak berita selengkapnya ...