Berada di Area Terbuka di Madiun, ​Khofifah Resmikan RS Lapangan Joglo untuk Pasien Covid-19 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Berada di Area Terbuka di Madiun, ​Khofifah Resmikan RS Lapangan Joglo untuk Pasien Covid-19

Editor: MMA
Rabu, 03 Februari 2021 18:50 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas burung saat meresmikan RS Lapangan Joglo Dungus Madiun yang berada area terbuka dan sejuk di Desa Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Rabu (3/2/2021). foto: ist/ bangsaonline.com

Berbeda dengan dua rumah sakit lapangan Pemprov Jatim yang telah lebih dulu beroperasi yakni di Indrapura Surabaya dan Ijen Boulevard Kota Malang, rumah sakit lapangan di Dungus ini memiliki bangunan dan lingkungan alam yang sangat asri. Sehingga, lanjut Khofifah, rumah sakit ini memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif di luar dari kualitas layanannya.

“Suasana keindahan di Dungus ini menjadi bagian penting untuk pasien karena mereka butuh suasana paikologis yang membuat happy dan tenang. Jadi suasana seperti ini seperti banyak pepohonan yang sudah berusia sekian puluh tahun, menjadi bagian dari support untuk memberikan percepatan penyembuhan bagi pasien ,” katanya.

Menurut dia, pelayanan dengan format rumah-rumah joglo dan limas yang ada di rumah sakit ini menjadi inovasi tersendiri yang bisa berseiring dengan lingkungan yang ada. Tentunya hal ini bisa menjadi motivasi bagi pasien agar cepat sembuh dan mampu men-support para nakes dalam memberikan layanan.

Khofifah juga berharap, peresmian ini sekaligus menjadi ikhtiar dalam mempercepat layanan dan pemutusan mata rantai penyebaran terutama di wilayah Raya dan Mataraman. Apalagi, persentase penambahan kasus aktif di Mataraman, yakni Kota , Kabupaten , dan Kabupaten Trenggalek bulan Januari kemarin cukup tinggi.

“Kita berharap akan terus terkendali dan melandai. Beberapa daerah di Mataraman yang juga melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap kedua ini, seperti Kabupaten dan Kota , Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Trenggalek, serta Nganjuk. Jadi rumah sakit ini tidak hanya bagi warga Kabupaten/kota , tapi juga wilayah lain apalagi Magetan, Ngawi, dan Nganjuk sempat zona merah Januari lalu,” katanya.

Menurut dia, dengan adanya ini maka diharapkan kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan menurun sehingga ada relaksasi terutama bagi para nakes. Sehingga, rumah sakit tidak overload dan masyarakat memiliki pilihan untuk bisa mendapatkan percepatan layanan.

“Tentunya kita berharap bahwa masing-masing diantara kita terus menyampaikan pesan bagaimana meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan, itu yang penting. Bagaimana yang sehat dijaga supaya tetap sehat, dan bagi yang terpapar agar bisa segera mendapatkan layanan dan cepat sembuh,” terangnya. (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video