Satpol PP Bojonegoro Tegaskan Akan Tindak Tegas Penambang Pasir di Dekat Jembatan Ka-Re
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Eky Nurhadi
Rabu, 19 Mei 2021 10:00 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Tim Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan (Mektan) Institut Teknologi Surabaya (ITS) hari ini mulai melakukan pengeboran untuk mengambil sampel tanah di tengah Sungai Bengawan Solo, tepatnya di lokasi pembangunan jembatan penghubung wilayah Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten Tuban yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo.
Pengambilan tanah hingga kedalaman 44 meter itu untuk mengetahui kontur tanah serta kerasnya tanah bawah, tepatnya di tiap-tiap titik tiang pancang dan abutment jembatan yang menyambungkan Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban atau disebut Ka-Re.
BACA JUGA:
Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Asistensi Teknis Penelusuran dan Drafting Paten untuk Inventor
Kembangkan Dasina untuk Keamanan Laut Natuna, ITS Gandeng Universitas Telkom dan STTAL
Kuatkan Ketahanan Banjir Kota Surabaya, ITS Kolaborasi dengan OUT dan UTS Australia
Lagi, ITS Juarai Kompetisi Robot di Belanda
Namun di sisi lain, di sekitar pengerjaan pembangunan jembatan dengan anggaran mencapai Rp88 miliar itu terdapat dua penambang pasir yang lokasinya sangat dekat. Penambang itu, pada Selasa (18/5/2021) siang kemarin, masih melakukan pengerukan pasir dari dasar sungai, persisnya di kanan kiri titik pembangunan jembatan (Desa Semambung dan Desa Ngadirejo).
Menanggapi penambang pasir yang masih beraktivitas itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bojonegoro Arif Nanang akan melakukan pengecekan ke lapangan guna menindak tegas para penambang pasir yang disinyalir bisa membahayakan struktur tanah di sekitar jembatan.
"Biar dicek teman-teman (Satpol PP kecamatan)," ujar Kasatpol PP Kabupaten Bojongeoro Arif Nanang, Rabu (19/5/2021).
Simak berita selengkapnya ...