Klarifikasi di Mapolres Probolinggo, Gus Aka: Bukan Penyerangan, Tapi Pelemparan Nasi
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Andi Sirajudin
Jumat, 21 Mei 2021 17:55 WIB
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Kasus penyerangan yang dilakukan M. Hasanuddin terhadap Ahsan Qomarus Zaman (32) yang juga salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo memang tak bisa dilanjutkan.
Hal itu karena M. Hasanuddin (28) warga Dusun Sumbersukun, Desa Brabe, Maron sebagai terduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Otomatis, saat ini kasus itu dihentikan.
BACA JUGA:
Terjerat Kasus Korupsi Dana Desa Rp721 Juta, Eks Kades Sidodadi Paiton Ditahan Kejari Probolinggo
3 Bulan Terakhir, Polres Probolinggo Kota Rilis Puluhan Tersangka Kriminal
Polisi akan Selidiki Kasus Dugaan Bongkar Muat Ilegal di Pelabuhan Kota Probolinggo
Diduga Ilegal, Bongkar Muat di Pelabuhan Kota Probolinggo Jadi Perhatian
Menanggapi penyerangan tersebtu, Ahsan Qomarus Zaman atau kerap disapa Gus Aka memberikan klarifikasi. Pria yang juga cucu Raja Dangdut H. Rhoma Irama ini menegaskan, klarifikasi ini penting karena banyak pemberitaan atau informasi yang beredar yang menurutnya keliru.
Ia mengakui, dalam berbagai video yang beredar di luaran, sepintas bentuk penyerangan berupa piring yang dilempar.
"Di situ bukan piring. Tapi, nasi yang dilemparkan ke kami dan kemudian kami tangkis dan piringnya dilempar ke sebelah. Jadi, yang dilempar itu nasi, bukan piring maupun gelas. Di media sosial bermacam-macam apa yang diberitakan," ujar Gus Aka memberikan klarifikasi saat rilis di Mapolres Probolinggo.
Salah satu putra pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong ini mengatakan, secara pribadi telah memaafkan perbuatan pelaku penyerangan.
Simak berita selengkapnya ...