Di Depan 200 Ulama, Kiai Asep Buka Rahasia Sukses Bisnis di Pesantren
Editor: MMA
Senin, 07 Juni 2021 20:31 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi pembicara utama dalam acara Silaturahmi Pondok Pesantren dan Peserta OPOP (One Pondok One Product) Jatim se-Eks Karesidenan Bojonegoro di Hotel De Warna Bojonegoro, Minggu (6/6/2021).
Dalam acara yang diikuti sekitar 200 ulama dari berbagai pesantren yang letak duduknya berjarak satu meter untuk memenuhi prokes itu Kiai Asep tampil pada sesi pertama. Sedang Gubernur Khofifah tampil sebagai pamungkas.
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah
Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
Acara itu juga dihadiri Bupati Bojonegoro Ana Muawanah dan Ketua KADIN Jatim Adik Dwi Putranto.
Saat Kiai Asep tampil, banyak peserta bertanya tentang usaha bisnis di pesantren yang digeluti kiai miliarder tapi dermawan tersebut selama ini. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu langsung membuka rahasianya secara gamblang.
“Karena kalau kita mendapat kenikmatan dari Allah, harus diceritakan agar orang lain bisa meniru atau mendapat inspirasi. Waamma bini'mati rabbika fahaddits,” kata Kiai Asep sembari mempersilakan ratusan kiai itu studi banding ke pesantren Amanatul Ummah.
Menurut Kiai Asep, jika kita ingin sukses dalam menggeluti usaha bisnis di pesantren, maka kita harus mengkondisikan dulu diri kita sebagai orang yang banyak rezekinya.
“Caranya bagaimana? Ada referensinya dalam Al-Quran. Wamayyattaqillaha yaj’al makhraja. Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasib. Wamayyatawakkal alallah fahuwa hasbuhu, innallaha ballighu amrihi, qad ja’lallahu likulli syaiin qadra,” kata Kiai Asep mengutip Al-Qur’an Surat Ath-Thalaq ayat 2 sampai 3.
Artinya, Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dan memberi rezeki yang tak terduga. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Sesugguhnya Allah tetap melakukan sesuatu yang dikehendaki-Nya. Allah telah menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu.
Kiai Asep lalu bercerita tentang Sa'ad Ibn Rabiah yang oleh Rasulullah SAW dipersaudarakan dengan Abdurrahman bin Auf ketika peristiwa Hijrah ke Madinah. Sahabat Sa'ad adalah sahabat Anshar dan orang terkaya di Madinah pada masanya. Sedang Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Muhajirin yang ikut hijrah Nabi dari Makah ke Madinah.
Menurut Kiai Asep, Sa'ad menawarkan separuh harta dan bahkan salah satu istrinya kepada Abdurrahman bin Auf. Menurut Kiai Asep, jika Abdurrahman bin Auf mau, maka Sa'ad akan menceraikan salah satu istrinya agar dinikahi oleh saudara barunya itu setelah iddah.
Namun Abdurrahman bin Auf menolak secara halus. Ia hanya minta diantar ke lokasi pasar. Sa'ad pun mengantarkan Abdurrahman bin Auf ke pasar Bani Qoinuqa, yaitu tempat kaum Yahudi.
“Di Madinah itu ada tiga kelompok Yahudi. Yaitu Bani Quraidah, Bani Nadzir, dan Bani Qainuqa,” kata Kiai Asep.
Setelah melihat kondisi pasar, Abdurrahman bin Auf memutuskan untuk membuka kios. Tentu modalnya dari Sa'ad.
Ternyata usaha Abdurrahman bin Auf berkembang pesat. “Dari satu kios menjadi dua kios. Akhirnya Nabi memanggail Abdurrahman Bin Auf,” tutur Kiai Asep. Menurut Kiai Asep, melihat potensi Abdurrahman Bin Auf, akhirnya Nabi Muhammad membuatkan pasar. Sehingga Abdurrahman Bin Auf menjadi orang paling kaya di Madinah, melampaui kekayaan Sa'ad Ibnu Rabiah.
Simak berita selengkapnya ...