Banyak Inovasi, Surabaya Sabet Tiga Kategori dalam Penganugrahan IMP 2014 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Banyak Inovasi, Surabaya Sabet Tiga Kategori dalam Penganugrahan IMP 2014

Editor: Revol
Wartawan: Yuli Iksanti
Kamis, 12 Maret 2015 17:52 WIB

Penyerahan piala IMP 2014 dari Mendagri kepada Walikota Surabaya. foto: Humas Pemkot Surabaya

Sementara itu, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, ketika dikonfirmasi terkait keberhasilan Surabaya meraih IMP 2014, mengatakan bahwa selama ini pihaknya memang mengandalkan inovasi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kota. Tanpa inovasi, Risma -sapaan Tri Rismaharini- tidak yakin progres Surabaya bisa secepat seperti sekarang.

Terobosan Surabaya yang paling terasa adalah di bidang lingkungan dan pengelolaan sampah. Dikatakan Risma, sampah yang terkirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) kini tinggal 10 sampai 20 persen saja. Hal ini dikarenakan, sebagian besar sampah sudah diolah dan dilakukan pemilahan.

Peran rumah-rumah kompos yang tersebar di seluruh penjuru kota memegang peranan penting akan turunnya volume sampah yang masuk ke TPA. Kompos hasil pengolahan sampah lantas digunakan untuk merawat tanaman di taman kota maupun jalur hijau. Dengan demikian, selain penurunan volume sampah, ternyata keuntungan riil bisa dinikmati oleh masyarakat.

Pemkot juga secara konsisten memperhatikan kebutuhan warga akan ruang terbuka hijau (RTH). Tahun ini, kata Risma, pemkot membebaskan 12 hektare lahan yang bakal difungsikan sebagai RTH. Kebanyakan RTH disulap menjadi taman serta tempat olahraga terbuka.

“Itu merupakan usulan dari warga. Biasanya lokasinya berdekatan dengan rusun maupun sekolah-sekolah,” paparnya.

Soal drainase, walikota yang baru mendapat gelar kehormatan doktor honoris causa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menjelaskan, karakteristik saluran drainase Surabaya awalnya digunakan untuk irigasi. Sehingga, posisi saluran lebih tinggi karena posisinya untuk mengairi lahan. Menyikapi hal itu, pemkot telah melakukan sejumlah perombakan sehingga kini kondisi saluran lebih cocok untuk drainase. Untuk lebih menunjang sistem drainase tersebut, puluhan rumah pompa dioperasikan guna menjaga ketinggian air.

Kendati prestasi Surabaya sudah mendapat pengakuan banyak pihak, namun tidak menjadikan ibu kota Provinsi Jawa Timur ini pelit ilmu. Menurut walikota, tiap hari rata-rata ada tiga daerah yang berkunjung untuk benchmarking.

“Ada yang belajar teknologi informasi, RTH, pengelolaan sampah dan pembuatan taman. Pokoknya macem-macem lah. Mereka semua dipersilakan menduplikasi inovasi yang ada di Surabaya, sebab inovasi itu penting untuk mengatasi problem perkotaan masa kini,” terang Risma.

Pentingnya inovasi demi menyelesaikan masalah perkotaan juga diutarakan Gubernur Jatim Soekarwo. Apalagi dengan tingkat urbanisasi yang tinggi, maka inovasi manajemen perkotaan menjadi sangat serius untuk diterapkan.

“Pertumbuhan penduduk rata-rata di Jatim 0,65 persen. Itu artinya, pemerintah kabupaten dan kota juga perlu menerapkan inovasi manajemen perkotaan agar pertumbuhan penduduk tersebut tidak menjadi masalah pelik di tengah kita,” ujar pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo ini.

 

 Tag:   Pemkot Surabaya

Berita Terkait

Bangsaonline Video