Produksi Sarung Kualitas Ekspor, Desa Wedani Gresik Dinobatkan Jadi Desa Devisa Kelima di Indonesia
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Selasa, 02 November 2021 21:43 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik memiliki potensi yang luar biasa sebagai desa produsen sarung berkualitas.
Sebagai salah satu desa di Kabupaten Gresik dengan julukan Desa Tenun, desa tersebut telah banyak dikenal berbagai kalangan masyarakat sebagai desa penghasil kain sarung dengan berbagai motif.
BACA JUGA:
PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
Tolak Dibangun Kantor PMII, Warga Gulomantung Setujui Pembangunan Klinik MWC NU di Lahan Pemerintah
Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik
Gus Yani Temui Pendiri RGS Indonesia
Dengan 60 perajin, Desa Wedani mampu menyerap 1.500 tenaga kerja dengan kemampuan produksi masing-masing perajin sebanyak 200 lembar sarung tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).
Atas prestasi itu, Pemerintah dan LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) menjadikan Desa Wedani sebagai Desa Devisa di Kabupaten Gresik.
Dengan demikian, Desa Wedani merupakan desa kelima yang menjadi Desa Devisa di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, LPEI telah sukses mengorbitkan Desa Devisa di Kabupaten Jembrana, Kabupaten Bantul, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Subang.