Produksi Sarung Kualitas Ekspor, Desa Wedani Gresik Dinobatkan Jadi Desa Devisa Kelima di Indonesia
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Selasa, 02 November 2021 21:43 WIB
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mengatakan bahwa kualitas sarung tenun produksi pengrajin Desa Wedani memang bagus. Karena itu, produknya memiliki pasar yang cukup luas, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Sampai dengan saat ini, Wedani telah lepas ekspor sarung tenun sebanyak dua kali ke negara Arab Saudi, Ethiopia, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Kekhasan sarung wedani dengan berbagai motif seperti songket gunung timbul, goyor, corak liris, mustamin sangat diminati pasar," kata bupati.
Karena potensi yang sangat luar biasa itu, Gus Yani menyebutkan bahwa Desa Wedani layak untuk mendapat pendampingan dari lembaga terkait agar dapat mengembangkan potensi ekspor dan memiliki pangsa pasar yang lebih luas.
"Dan Alhamdulillah, LPEI hadir di saat yang tepat untuk memberikan pendampingan. Di samping keterlibatan langsung dari pemerintah daerah melalui Diskoperindag Kabupaten Gresik dan Bea Cukai yang terus memberikan arahan dan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh Desa Wedani," paparnya.
Ia berharap, semakin banyak desa di Kabupaten Gresik yang bisa berinovasi dan menghasilkan produk-produk unggulan sebagai perwujudan One Village One Product yang digaungkan dalam Nawa Karsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik.
"Potensi UMKM di Kabupaten Gresik sangat luar biasa. Tugas kita sebagai pemerintah daerah akan berkomitmen untuk terus mendorong dan memberikan pendampingan kepada UMKM agar berani ekspor dan bisa menjadi Desa Devisa seperti halnya Desa Wedani yang merupakan desa percontohan di Gresik. Ini juga sebagai salah satu upaya melakukan pemulihan ekonomi masyarakat," pungkasnya. (hud/ian)