Gus Barra, Cucu Pendiri NU Terima Penghargaan dari Jurnalis Nahdliyin
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Minggu, 21 November 2021 23:09 WIB
"Dan sekarang saya jadikan bahan disertasi doktoral. Sekarang sudah pada tahap penyelesaian, pemeriksaan tinggal sidang tertutup," imbuh pria kelahiran Surabaya ini.
Senada, Kiai Asep juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas penghargaan yang sudah diberikan. Ia juga tidak menyangka dinilai sebagai satu dari 12 Tokoh Jawa Timur Berpengaruh oleh Forkom Jurnalis Nahdliyin.
Kiai Asep menyampaikan bahwa kini tengah fokus mengembangkan Institut Pesantren KH Abdul Chalim. Di mana di dalamnya ada studi untuk tingkatan bidang S1, S2, dan bahkan S3.
"Untuk bidang S3 doktoral kita bahkan sudah memiliki dua jurusan," terangnya.
Mantan Ketua PCNU Surabaya itu berharap ke depan bisa terus lahir intelektual-intelektual dari NU, yang kemudian secara formal memiliki gelar S3 atau doktoral.
"Saya ingin Indonesia jadi kiblat keilmuan. Di Indonesia harus ada perguruan tinggi yang dikenal di dunia. Seperti di Yaman, Mesir, Tunisia," tegas dia.
Kiai Asep optimis Indonesia bisa menjadi kiblat keilmuan Agama Islam seperti beberapa negara tersebut. Apalagi Indonesia bisa disebut lebih kaya dan maju dibanding tiga negara asal Timur Tengah itu.
"Prancis dikenal Sorbone, Amerika dengan Havard, Inggris dengan Cambridge. Semoga KH Abdul Chalim bisa jadi dikenal dunia. Yang juga notabene sebagai salah satu pendiri NU dan penghargaan njenengan bisa jadi motivasi," pungkas Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini. (mdr/ian)