Kadin Jatim Gelar INAPRO Expo 2021 di Grand City Surabaya
Editor: Rohman
Wartawan: Nanang Fachrurozi
Jumat, 26 November 2021 01:56 WIB
Ia memaparkan, jumlah wirausaha Indonesia kini baru mencapai sekitar 3,47 persen dari total penduduk. Jumlah ini, lanjut Adik jauh dibawah negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, di mana tingkat kewirausahaanya sudah berada di angka 4,74 persen dan 4,26 persen serta Singapura yang menjadi tertinggi dengan 8,76 persen.
Kadin Jatim juga menandatangani MoU dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim dan HIPMI Jatim sebagai dukungan atas Gernas BBI. Adik mengungkapkan, peran media sangat penting karena mereka adalah ujung tombak yang bisa mengubah opini masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri.
"Kami berharap, para awak media juga akan tertarik menjadi enterpreneur, menjadi wirausaha di masa kini dan masa depan," ucapnya.
Pihaknya, kata Adik, telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pascasarjana Unair terkait pengembangan SDM dan dengan HM Sampoerna terkait pembinaan UMKM serta pemagangan mahasiswa dalam rangka menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Lalu, Kadin Institute melakukan penandatanganan kerjasama dengan UNESA terkait pelatihan dan pemagangan mahasiswa dan dosen juga dalam kerangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan bahwa ekonomi di wilayahnya adalah yang terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Ia memaparkan, pada triwulan III/2021 kontribusi ekonomi Jatim terhadap nasional mencapai 14,54 persen.
Sedangkan, lanjut Khofifah kontribusi Jatim terhadap ekonomi Jawa mencapai 25,33 persen, namun posisi ekspor luar negeri mengalami defisit. Menurut Khofifah, perlu berbagai upaya untuk meningkatkan hal tersebut.
"Dan saya sangat berterima kasih karena Kadin telah menyiapkan tutor, asesor yang bersertifikat. Dan apa yang coba kita lakukan dengan berbagai ikhtiar dari lokal produk ke global market menjadi suatu harapan baru. Strong partnership harus terus diperkuat," kata Khofifah.
Pameran ini merupakan ajang yang menarik untuk semakin meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai berbagai produk unggulan daerah khususnya dari Jatim, dan juga memberikan gambaran tentang bagaimana pelaku usaha dapat menjual produknya hingga kancah internasional, sehingga nantinya berbagai kegiatan ini dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional, khususnya Jawa Timur. (nf/mar)