Wali Kota Kediri Bagikan Pengalaman Pemanfaatan Strategi Digitalisasi dalam Economic Outlook 2022
Editor: Rohman
Wartawan: Muji Harjita
Jumat, 26 November 2021 11:43 WIB
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar membagikan pengalaman pemanfaatan strategi digitalisasi di Kota Kediri dalam Economic Outlook 2022 yang mengambil tema Momentum Ekspansi Ekonomi Digital, Kamis (25/11).
Menurutnya, ada beberapa sebab mengapa digitalisasi ekonomi harus dilakukan. Seperti pandemi Covid-19, adanya kebijakan PPKM, serta jumlah pengguna internet dan media sosial yang meningkat. Karena itu, Pemerintah Kota Kediri mendorong UMKM untuk go digital dengan memasuki dunia marketplace.
BACA JUGA:
Gandeng HWDI, Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
Upayakan SDI dan Data Berkualitas, Pemkot Kediri dan BPS Kembali Gelar Pembinaan Statistik Sektoral
Coin Emas 2024: Kompetisi Bahasa Inggris Terbesar di Kota Kediri Sukses Digelar
Exhibition Museum, Pj Wali Kota Kediri: Kita Bisa Belajar Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
Kota Kediri juga memiliki potensi bonus demografi, sebagai hub di Jawa Timur bagian barat, serta sebagai kota pendidikan, perdagangan, dan jasa.
“Pemerintah Kota Kediri yang mewakili Apeksi bidang ekonomi merasa bahwa pemerintah kota sudah saatnya untuk melakukan transformasi juga terhadap digitalisasi ekonomi. Termasuk juga kebijakan Bapak Presiden Republik Indonesia juga mendorong semua UMKM harus go to digital. Karena kalau kita lihat marketplace lebih menjanjikan daripada kita harus menjual di kotanya sendiri atau ikut pameran di kota sebelah,” ujar Wali Kota Kediri.
Beberapa layanan di Pemerintahan Kota Kediri juga sudah digital. Mulai dari layanan E-BPHTB, Kediri Single Window for Investment atau yang saat ini disebut One Single Submission (OSS), dan Uji KIR dengan virtual account.
Kota Kediri juga menggunakan QRIS di pasar tradisional dan UMKM, serta melakukan kerja sama dengan marketplace, virtual expo, dan Jatim Bejo.
“Tadinya mungkin UMKM-UMKM ini kurang yakin mereka bisa jualan di marketplace. Tapi ternyata ketika kita dekatkan responsnya sangat bagus. Kita ikut menginisiasi membuat rumah kurasi. Banyak UMKM yang punya produk tapi packaging-nya kurang bagus dan itu kita kurasi. Hasilnya sekarang UMKM berubah jadi lebih bagus,” jelasnya.