DPRD Gresik Sepakat Tunda Pengesahan Raperda P3TN | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

DPRD Gresik Sepakat Tunda Pengesahan Raperda P3TN

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Syuhud
Kamis, 23 Desember 2021 13:50 WIB

Ketua Pansus II Asroin Widiana saat menyampaikan paparan hasil pembahasan Raperda Smart City dalam rapat paripurna. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - sepakat menunda pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penataan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah Negara (P3TN).

Ini setelah Panitia Khusus (Pansus) Raperda P3TN yang diketuai Khoirul Huda meminta tambahan waktu pembahasan.

Hal ini terungkap dalam rapat paripurna dengan agenda pengesahan raperda tahap II di Ruang Paripurna , Kamis (23/12). Rapat tersebut dihadiri langsung oleh pimpinan DPRD beserta anggota. Sementara Fandi Akhmad Yani serta kepala OPD mengikuti cara daring (virtual).

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Hj. tersebut, masing-masing ketua pansus menyampaikan hasil pembahasan 4 raperda inisiatif.

Ketua Pansus I, Khoirul Huda, menyatakan bahwa Raperda tentang Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung () merupakan upaya untuk memberikan arah kebijakan retribusi bangunan gedung. Sehingga, keberadaannya memberikan nilai tambah atau manfaat bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

"Ranperda ini sebagai instrumen yang dapat memberikan pedoman bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten Gresik dalam rangka pengenaan retribusi persetujuan bangunan gedung," terangnya.

" sebagai pengganti mekanisme izin mendirikan bangunan (IMB) yang merupakan salah satu bentuk pelayanan perizinan tertentu yang kewenangannya dimiliki oleh pemerintah kabupaten/kota," imbuhnya.

Ketua Pansus II, Asroin Widiana, menyampaikan Raperda tentang Penyelenggaraan Smart City. Menurutnya, raperda tersebut sebagai konsep untuk mengatasi permasalahan perkotaan sebagai respons perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Juga sebagai respons meningkatnya kecerdasan masyarakat pada lingkungan lainnya.

"Konsep lahir sebagai tuntutan perlunya membangun identitas kota yang layak huni, aman, nyaman, hijau, berketahanan iklim dan bencana, berbasis pada karakteristik fisik, keunggulan ekonomi, budaya lokal, berdaya saing, berbasis teknologi dan IT," tuturnya.

Konsep dilatarbelakangi oleh adanya penigkatan arus urbanisasi perkotaan. Raperda tersebut dibuat untuk mendukung pelaksanaan konsep di Kabupaten Gresik sehingga memiliki kepastian hukum.

Selanjutnya, Ketua Pansus III, Dadang Catur Rahardjo, menyampaikan Raperda tentang Penyelenggaraan Kearsipan, yang dibuat seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan sistem organisasi.

"Kedudukan arsip adalah bukti atau rekaman kegiatan atau transaksi mulai awal sampai akhir yang berhubungan dengan pengambilan keputusan," ujarnya.

"Dalam raperda ini juga disepakati anggaran 2 persen dari DD (dana desa) untuk perpustakaan desa," tambahnya.

Sementara Raperda tentang Perubahan atas Perda Nomor 18 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan, tambah Dadang, merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan taraf hidup masyarakat.

"Pemerintah daerah memiliki peran strategis dengan menyusun kebijakan dan regulasi di tingkat daerah di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Salah satunya, dengan mengembangkan budaya gemar membaca dan budaya literal yang kini semakin dibutuhkan untuk pengembangan manusia di daerah. Khususnya, di daerah-daerah industrial seperti Kabupaten Gresik," pungkasnya.

Sementara itu, bupati mengucapkan terima kasih kepada DPRD, pansus I, II, dan III atas kerja kerasnya yang telah membahas hingga menyetujui 4 raperda.

"Diharapkan raperda bsa menjawab kebutuhan masyarakat, dan bisa meningkatkan retribusi, begitu pula 3 raperda lainnya," katanya.

Terhadap Raperda P3TN yang ditunda pengesahannya oleh Pansus I, pihaknya memahami hal tersebut. Sebab, pembahasan Raperda P3TN butuh waktu dan energi, karena keberadaan tanah negara untuk penggunaannya juga perlu penyempurnaan administrasi.

"Karena itu, kami menyambut baik keputusan DPRD untuk memperpanjang pembahasan raperda, dengan menggandeng stakeholders untuk pembahasan, demi sempurnanya raperda," pungkasnya. (hud/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video