Jangan Berorientasi Jadi PNS, Kiai Asep Minta Jadi Ulama, Pemimpin, Konglomerat, dan Profesional
Editor: MMA
Minggu, 02 Januari 2022 10:38 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, minta agar para lulusan Pondok Pesantren Amanatul Ummah tidak berorientasi jadi pegawai negeri sipil (PNS). Tapi harus punya cita-cita besar.
“Boleh-boleh saja jadi pegawai negeri. Tapi harus punya cita-cita besar,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim di depan para wali santri atau wali murid yang mengambil rapor putra-putrinya di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Sabtu (1/1/2022) malam.
BACA JUGA:
Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo
Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi
Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa
Kiai Asep sendiri adalah PNS dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
Menurut Kiai Asep, kalau lulusan Amanatul Ummah berorientasi jadi PNS, maka kehidupannya bakal kurang sejahtera. “Ya biasanya rumahnya kecil, ukuran berapa, mobilnya ya paling Avanza,” kata Kiai Asep yang disambut tawa para wali santri yang memenuhi halaman Sekolah SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya.
Karena itu, Kiai Asep minta agar para lulusan Amanatul Ummah mengikuti jejaknya, yaitu bercita-cita besar. “Dulu saya hanya guru SMP swasta, guru Bahasa Inggris. Kalau saya tak punya cita-cita besar tak seperti sekarang,” tegasnya.
Tapi karena dirinya punya cita-cita besar, maka kariernya tak mandek. Kiai Asep bahkan menjadi Guru Besar atau Profesor di Universitas Negeri Islam Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang pengukuhannya dihadiri Presiden Joko Widodo.
“Saya satu-satunya Guru Besar, sejak zaman kemerdekaan hingga sekarang, yang pengukuhannya dilakukan Presiden. Di akhir sambutannya Pak Jokowi menyampaikan, izinkan saya menyebut lengkap Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA,” kata Kiai Asep.
Kiai Asep juga memberi contoh salah satu putranya yang bernama Muhammad Dzul Azmi Al Mutawakkil Alallah. Menurut dia, Gus Azmi – panggilan Muhammad Dzul Azmi Al Mutawakkil Alallah – adalah lulusan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Ia apoteker.
“Banyak tawaran beasiswa. Tapi ia tak mau. Ia memilih jualan mie,” kata Kiai Asep. Menurut Kiai Asep, Gus Azmi akan melanjutkan kuliah S2 ke Belanda. Tapi karena usia kuliah di Belanda itu harus 22 tahun, maka Gus Azmi yang kini baru berusia 20 tahun harus menunggu.
Nah, di sela-sela menunggu itulah, Gus Azmi merintis bisnis di Pakuwon Mall Surabaya. D iantaranya bekerja sama dengan franchise Golden Lamian.
Kiai Asep juga menyatakan bahwa lulusan Amanatul Ummah Surabaya diterima di Fakultas Kedokteran Unair dengan nilai terbaik.
"Bukan Amanatul Ummah Pacet. Tapi Amanatul Ummah Surabaya," tegas Kiai Asep.
Kiai Asep lantas mengingatkan tentang empat tujuan utama lembaga Pendidikan Amanatul Ummah. Menurut dia, pertama adalah untuk mencetak ulama besar yang bisa menerangi dunia dan – terutama - Indonesia.