Jangan Berorientasi Jadi PNS, Kiai Asep Minta Jadi Ulama, Pemimpin, Konglomerat, dan Profesional
Editor: MMA
Minggu, 02 Januari 2022 10:38 WIB
“Caranya bagaimana? Kita kirim (lulusan Amanatul Ummah) ke Mesir, Maroko, Lebanon, dan negara-negara lain. Saya setiap tahun keliling dunia, nyambangi anak-anak kita (santri Amanatul Ummah) yang kuliah di luar negeri. Tapi tahun ini negara-negara itu lockdown sehingga saya belum bisa berangkat,” kata kiai miliarder tapi dermawan itu. Lulusan Amanatul Ummah memang banyak di perguruan tinggi luar negeri.
Kedua, kata Kiai Asep, tujuan utama Amanatul Ummah adalah mencetak pemimpin dunia dan Indonesia.
Caranya bagaimana? Membaca buku-buku orang besar, orang yang sudah sukses. Kiai Asep menunjukkan buku tentang perjalanan hidup dirinya kepada para wali santri agar siswa-siswi yang sekolah di Amanatul Ummah membacanya.
Ketiga, tegas Kiai Asep, mencetak para konglomerat besar yang bisa berkontribusi untuk terwujudnya kejahteraan bangsa Indonesia.
Keempat adalah mencetak profesional yang bertanggung jawab sesuai bidangnya masing-masing.
Kiai Asep mengingatkan agar semua santri Amanatul Ummah tak malu punya cita-cita besar. Ketua Pembina DPP Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) itu mengaku bahwa dirinya dulu pernah malu punya cita-cita besar. Ia bercerita saat mendirikan pondok pesantren Amanatul Ummah di Pacet Mojokerto sempat dilecehkan karena punya cita-cita besar.
“Waktu berdoa mendirikan madarasah bertaraf internasional mereka mengamini tapi dengan (nada) pelecahan,” katanya.
Kiai Asep kemudian menemukan referensi Hadits tentang pentingnya punya cita-cita besar untuk mencapai sukses. “Innallaha yuhibbu ma’aliayal umur wayakrahu safsafaha. Sesungguhnya Allah senang pada orang yang tinggi urusannya, yang tinggi cita-citanya dan Allah benci pada orang yang rendah urusannya, yang rendah cita-citanya,” kata Kiai Asep.
Sejak itu, tutur Kiai Asep, dirinya tak peduli ditertawakan orang karena punya cita-cita besar.
“Karena saya tahu Allah senang pada saya karena punya cita-cita besar,” katanya.
Kiai Asep menegaskan bahwa Amanatul Ummah sangat all out untuk mengajar dan mendidik putri-putri para wali santri. “Tiap minggu try out. Tiap bulan saya memberi pengarahan pada para guru,” tegas kiai miliarder tapi dermawan itu.
Kiai Asep mengaku tak kenal lelah untuk mendidik putra-putri para wali santri. “Saya mulai jam 3 tadi malam. Salat malam. Lalu mengajar ngaji di pondok di Pacet. Kemudian mengajar ngaji di kampus Institut KH Abdul Chalim. Setelah itu langsung ke Surabaya. Pukul 10 tadi pagi sudah dimulai di sini (Siwalankerto). Tadi pagi Tswanawiyah, SMA, SMP, sekarang Aliyah,” tegas Kiai Asep. (mma)