GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Petrokimia Gresik menjamin ketersediaan pupuk non-subsidi dalam program Makmur untuk petani tebu di Jawa Timur (Jatim). Program Kementerian BUMN itu disosialisasikan oleh Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, di Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.
Arya berujar, program Makmur merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan segala bentuk kebutuhan pertanian, mulai dari project leader, pihak asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker, dan pemerintah daerah. Dengan demikian, program Makmur mampu menjadi solusi untuk menjawab tantangan yang selama ini dihadapi oleh para petani.
“Tujuannya, supaya para petani semakin sejahtera dengan cara mendapat pendanaan, dapat pupuk, kalau gagal panen dikasih asuransi, kemudian dana pengelolaan lahan, lalu ada yang beli offtaker-nya,” ujarnya, Selasa (15/3).
Ia menuturkan, Petrokimia Gresik sebagai anggota holding Pupuk Indonesia menjadi project leader pelaksanaan program Makmur di sebagian besar wilayah Jatim dan sekaligus bertanggung jawab menyuplai ketersediaan pupuk non-subsidi bagi petani yang tergabung dalam progam tersebut. Kecamatan Tulangan masuk dalam area program Makmur yang dijalankan PT Petrokimia Gresik.
“Sudah pasti kita menyarankan tidak pakai pupuk subsidi, karena dari pupuk non-subsidi ini diharapkan produktivitasnya naik 40 hingga 60 persen dibandingkan biasanya,” kata Arya.
Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengaku siap menjamin ketersediaan pupuk non-subsidi untuk mendukung program Kementerian BUMN dalam memajukan usaha rakyat.