Ikbar Bubar! Bupati Ikfina-Wabup Gus Bara Pecah, Jargon Ganti “Baru 2024”

Ikbar Bubar! Bupati Ikfina-Wabup Gus Bara Pecah, Jargon Ganti “Baru 2024” Mohammad Santoso. Foto: mma/bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGNSAONLINE.com – Koalisi politik antara Ikfina Fahmawati dan Wakil Bupati Mohammad Al Barra (Gus Bara) akhirnya tak bisa dipertahankan. Dua pucuk pimpinan politik kabupaten Mojokerto itu pecah alias putus kongsi. Bahkan para pendukung duet Ikfina Fahmawati-Bara - disingkat Ikbar - akhirnya bubar.

“Ya pasti (bubar). Karena sudah tak sejalan. Sekarang kami bukan lagi Ikbar,” tegas Muhammad Santoso, Ketua Tim Pemenangan Ikfina-Bara kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (5/4/2022) malam.

Pak San – panggilan Mohammad Santoso – bahkan menabuh “genderang perang” untuk 2024. Ia menyosialisasikan jargon baru untuk Gus Bara. Artinya, Gus Bara pada pemilihan bupati 2024 maju sebagai calon bupati.

“Saya sudah perintahkan kepada para caleg agar tempel stiker Baru 2024. Artinya, Bara untuk 2024,” tegas Pak San yang anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Partai Amanat Nasional (PAN).

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat memberikan tausiyah kepada warga Mojokerto dalam buka bersama di Masjid Kampus IKHAC, Selasa (5/4/2022) tadi malam. Foto: mma/ bangsaonline.com)

Kenapa Ikfina-Bara pecah? Menurut dia, Gus Bara selama menjadi wakil bupati tak pernah dilibatkan dalam memutuskan hal-hal penting oleh Bupati Ikfina. 

“Padahal semua orang tahu. Biaya terbesar untuk pemenangan pilbup kan dari Kiai Asep. Saya tahu persis habis berapa karena saya ketua tim suksesnya,” tegas Pak San lagi.

Yang dimaksud Kiai Asep adalah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, ayahanda Gus Bara. Kiai Asep adalah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto yang dikenal sebagai ulama miliarder tapi dermawan.

Bagaimana tanggapan Kiai Asep? Ternyata Kiai Asep juga mendukung. Kiai Asep bahkan di depan 1.200 warga Mojokerto yang diundang buka bersama di Masjid Kampus IKHAC sudah woro-woro tentang pencalonan Gus Bara sebagai bupati pada pilbup 2024. 

Kiai Asep juga akan mendukung caleg yang mendukung putra tertuanya itu.

“Ya, nanti saya akan memberi pernyataan pada masyarakat Mojokerto agar mendukung caleg yang mendukung Bara,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (5/4/2022).

(Ikfina Faahmawati dan Gus Bara pada Pilbub Mojokerto 2020. Foto: bangsaonline.com)

Lalu partai mana saja yang kira-kira mendukung Gus Bara pada pemilihan bupati 2024?

“Yang sudah jelas PAN dan Nasdem. Saya yakin dua partai ini dapat 12 kursi pada Pemilu Legislatif nanti,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Informasi yang diterima BANGSAONLINE.com, Partai Demokrat juga mulai merapat ke Kiai Asep. Bahkan ketua DPC Partai Demokrat Ayub Busono Listiyawan tadi malam tampak hadir pada acara pembagian sedekah yang dilakukan Kiai Asep di kampus Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto.

BANGSAONLINE.com sempat melihat Ayub Busono memakai baju putih dan sarung biru. Ia bahkan ngobrol dengan Kiai Asep di Guest House IKHAC.

“Selama ini Pak Ayub Busono itu pleknya MKP. Pada pilbup lalu Pak Ayub mendukung Ikbar karena faktor Bu Ikfina dan MKP,” kata sumber BANGSAONLINE.com di acara pembagian sedekah Kiai Asep itu.

Namun, kata sumber itu lagi, karena DPP Partai Demokrat menunjuk Emil Elistianto Dardak sebagai ketua DPD Demokrat Jatim, maka Ayub Busono - mau tak mau – harus mendekati Kiai Asep.

“Kan Pak Emil dekat Kiai Asep. Seandainya Bayu Airlangga yang jadi ketua DPD Demokrat Jatim, ya tetap dengan MKP,” tutur sumber itu lagi.

Namun Muhammad Santoso berpikir positif tentang Ayub Busono. "Ada hikmahnya," katanya. Menurut dia, memang dulu hampir semua politikus Mojokerto menjadi orangnya Mustofa Kemal Pasa (MKP), mantan yang kini dipenjara KPK. 

"Saya sendiri dulu juga ketua tim sukses MKP," katanya. Namun pada pemilihan 2020 ia bergabung full ke Kiai Asep.      

Sepert diberitakan BANGSAONLINE.com, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, menggelar sedekah kolosal pada Bulan Suci Ramadan. Kali ini, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu mendistribusikan sedekah mulai hari pertama puasa Ramadan.

Berapa jumlahnya? “Kali ini 40.000 paket. Satu paket senilai Rp 200.000. Berisi beras 5 Kg, sarung dan uang Rp 100.000. Jadi kalau ditotal Rp 8 miliar,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela kesibukan memantau pembagian sedekah di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto, Selasa (6/4/2022) malam.

Itu belum termasuk konsumsi. "Untuk konsumsi saya menyembelih sapi. Satu sapi untuk tiga hari karena warga yang kita undang tiap hari 1.200 orang," kata Kiai Asep yang juga ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu. (mma)

Lihat juga video 'Borong Melon di Wisata Green House, Gus Barra Berharap Semakin Banyak Agrowisata di Mojokerto':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO