Komunitas Petani Tebu Nganjuk Dukung Erick Thohir Jadi Presiden 2024, ini Alasannya

Komunitas Petani Tebu Nganjuk Dukung Erick Thohir Jadi Presiden 2024, ini Alasannya Komunitas Petani Tebu Kabupaten Nganjuk saat deklarasi dukungan kepada Erick Thohir agar maju menjadi presiden dalam Pilpres 2024. foto: RAFLI FAJRI JULIANTO/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Komunitas Kabupaten Nganjuk mendeklarasikan dukungan kepada agar maju menjadi presiden dalam Pilpres 2024. Deklarasi itu dilaksanakan di rumah salah satu pendukung yang berada di Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jum'at (15/04) sore.

Koordinator Aksi Deklarasi, Suparno, menjelaskan adalah sosok dan figur yang layak memimpin Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium

Alasannya, sangat perhatian terhadap para petani tebu, nelayan, dan milenial. Selain itu, tersebut adalah pemimpin yang muda, cerdas, dan berakhlak.

" juga seorang pengusaha yang dermawan, religius, anti korupsi, anti radikalisme, dan intoleransi," ungkap Suparno kepada BANGSAONLINE.com.

"Beliau sangat memperhatikan terhadap nasib petani, beliau juga meluncurkan progaram 'petani makmur'," tambahnya.

Baca Juga: 45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi

Menurutnya, di era seperti ini dibutuhkan pemimpin muda seperti yang memiliki perhatian kepada generasi.

Oleh sebab itu, Komunitas Nganjuk bertekad memenangkan dalam Pemilihan Presiden 2024.

Senada disampaikan Suwadi, petani tebu asal Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Ia menganggap merupakan sosok yang mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi petani tebu di tanah air.

Baca Juga: Gunakan Baju Perjuangan, Ony-Antok Berangkat Daftar Pilbup ke KPU Ngawi

“Petani tebu seperti saya ingin Pak menjadi presiden untuk mengawal petani tebu, membantu alat tebang, pupuk, dan kesejahteraan petani, harga gula juga dikawal,” tutur Suwadi usai deklarasi.

Di antara problem yang dihadapi para petani tebu, kata Suwadi, yakni langkanya pupuk anorganik subsidi. Karena masalah ini, petani terpaksa memakai pupuk nonsubsidi kendati harganya memberatkan petani.

“Selama ini saya menggunakan pupuk nonsubsidi hampir tiga tahun,” akuinya.

Baca Juga: Pelantikan Anggota DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029, Ada 13 Orang Baru

Menurut Suwadi, selama ini pupuk subsidi lebih diperuntukkan buat petani palawija, bukan petani tebu seperti dirinya. Untuk itu, ia berharap ada perubahan kebijakan agar petani tebu terbantu.

“Maka dari itu, diharapkan dengan dukungan kepada Pak bisa membantu petani tebu di wilayah Nganjuk pada umumnya,” pungkas Suwadi. (raf/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO