“Jadi proses digitalisasi ini harus dimaksimalkan terutama yang bisa menampilkan informasi Trade, Tourism, and Investment Jatim,” katanya.
“Tentunya ini akan kami kebut sehingga siap sebelum pelaksanaan KTT G20 Oktober mendatang,” terang orang nomor satu di Jatim ini.
Gubernur Khofifah juga mengajak para bupati wali kota se-Jatim untuk bisa menampilkan keunggulannya di Anjungan Jatim, guna memaksimalkan potensi masing-masing daerah. Baik melalui pertunjukan seni, pameran produk, dan potensi unggulan dari setiap daerah.
“Jadi Anjungan Jawa Timur ini sebenarnya sudah sering digunakan untuk promosi budaya, pergelaran seni budaya, pameran produk unggulan ekonomi daerah sampai dengan seminar dan lokakarya. Jadi potensi ini akan kita maksimalkan lagi,” katanya.
Anjungan Jatim tidak hanya dipakai untuk menyelenggarakan kesenian daerah dari kabupaten/kota yang ada di Jatim, tapi juga seniman asal Jatim yang ada di Jabodetabek. Kemudian pameran produk UMKM kabupaten dan kota di Jatim, serta tempat berkumpulnya paguyuban warga Jakarta dan sekitarnya yang berasal dari Jatim.
Dengan memaksimalkan potensi ini, Khofifah berharap Anjungan Jawa Timur dapat menarik perhatian para delegasi KTT G20.
“Harapan kita ketika para delegasi G20 ini datang dan melihat potensi yang dimiliki Jawa Timur, mereka kemudian akan tertarik untuk berinvestasi di Jatim,” katanya. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News