GRESIK, BANGSAONLINE.com - Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menerima penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Perak dari Pemprov Jatim. Apresiasi ini diberikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat peringatan Hari Pahlawan, Kamis (10/11/2022).
Penghargaan itu diberikan atas peran Dwi sebagai Ketua Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur, dalam mengatasi krisis oksigen medis di tengah tingginya kasus Covid-19 pada 2021.
BACA JUGA:
- Gebyar Prestasi Al-Quran Yayasan Khadijah Kembali Digelar, Prof Ridwan: Baca Al-Quran Cerdaskan Otak
- Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun 0,56 Persen Poin, Tertinggi se-Pulau Jawa
- Aktif Dukung Tugas Kepolisian, Khofifah Raih Penghargaan dari Kapolri di HUT ke-78 Bhayangkara
- Semarak PLN Mobile Color Run 2024, Pj Gubernur Jatim Berlari Bareng Ribuan Peserta
Saat itu, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa nilai-nilai kepahlawanan dan semua kebaikan harus dirawat. Namun, perjuangan sekarang merupakan perang dalam bentuk yang baru.
"Semangat kerelawanan masyarakat untuk memberi yang terbaik bagi Jawa Timur ini sangat luar biasa. Untuk itu, ada pemberian penghargaan dan lencana Jer Basuki Mawa Beya,” ujarnya.
Sementara itu, Dwi berterima kasih kepada gubernur karena upayanya dalam mengemban amanah bersama Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur untuk membantu masyarakat dalam menangani Covid-19 mendapatkan apresiasi.
"Penghargaan ini adalah bonus. Paling utama kami mampu memberikan kontribusi atau bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di saat terjadi bencana seperti pandemi Covid-19 kemarin. Ini adalah buah kolaborasi dan kerja keras dari seluruh tim di Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur," kata Dwi.
Jer Basuki Mawa Beya Perak merupakan apresiasi Gubernur Khofifah, atas kontribusi Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur, dalam memberikan bantuan oksigen cair sebanyak 31 ton untuk mendukung program pelayanan oksigen gratis dari Pemprov Jatim, pada beberapa daerah sebagai upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19.