"Semoga jumlah wisatawan yang datang ke desa ini pun semakin bertambah, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara sehingga membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar," imbuhnya.
Khofifah mengaku tak terkejut dengan dipilihnya keris buatan Desa Aeng Tong-Tong sebagai salah satu suvenir resmi KTT G20. Menurutnya, karya seni dari Desa Aeng Tong-Tong memang sangat istimewa. Selain hasilnya halus, detail dari keris maupun sarung atau warangkanya juga indah.
Hal itu karena tahapan proses pembuatan keris dari Desa Wisata Aeng Tong-Tong sangat rumit dan lama.
Khofifah menerangkan bahwa aktivitas masyarakat Desa Aeng Tong-Tong membuat keris merupakan warisan turun temurun dari para leluhur yang dulunya merupakan seorang empu, pembuat keris.
Hingga kini, aktivitas membuat keris di Desa Aeng Tong-Tong masih terus dilestarikan, bahkan telah menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat desa wisata tersebut. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News