PCNU Situbondo Tegakkan Aturan Rangkap Jabatan, Hambali Pilih Berjuang Melalui Partai

PCNU Situbondo Tegakkan Aturan Rangkap Jabatan, Hambali Pilih Berjuang Melalui Partai Rais Syuriah PCNU Situbondo KH. Zainul Muin dan Ketua Tanfidziah PCNU Situbondo KH. Muhyiddin Khatib bersama H. Hambali, Ketua DPC Partai Gerindra saat penyerahan surat pernyataan terkait rangkap jabatan di Kantor PCNU, Sabtu (19/11/2022).

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Situbondo menerapkan kebijakan disiplin organisasi dalam hal rangkap jabatan.

Ketua Tanfidziyah KH. Muhyiddin Khotib menegaskan bahwa ada aturan larangan rangkap jabatan bagi pengurus NU. Larangan rangkap jabatan itu baik secara internal atau eksternal organisasi NU.

Baca Juga: Gerindra Situbondo Komitmen Dukung Petahana, Sumail Abdullah: Harus Mundur Kalau Terbukti

"Kami perlu mengimplementasikan aturan larangan ini, untuk menegakkan disiplin organisasi," kata Kiai Muhyiddin kepada wartawan di kantor , Sabtu (19/11/2022) kemarin.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data ditemukan 4 pengurus yang merangkap jabatan.

"Dua orang merangkap jabatan di internal organisasi. Sedangkan dua orang lainnya merangkap menjadi pengurus partai politik," ujar Kiai Muhyiddin.

Baca Juga: PBNU Lantik 669 Pengurus Anak Ranting PCNU Situbondo Berbasis Masjid

Keempat orang itu adalah Kiai Imran yang menjabat Katib Syuriah PCNU merangkap Rais Syuriah Ranting NU Jetis, Ustadz Khalki Rahman yang menjabat sekretaris PCNU merangkap Wakil Rais .

Kemudian H. Hambali Wakil Ketua merangkap Ketua DPC Partai , dan H. Muzammil Wakil Ketua merangkap menjadi Wakil Ketua DPC PPP Situbondo.

"Ustadz Hambali memilih partai, 3 lainnnya memilih (menjadi) pengurus NU," jelas Kiai Muhyiddin.

Baca Juga: Kembali Dukung Bung Karna di Pilkada 2024, DPC Gerindra Situbondo Minta Porsi Wakil

Kiai Muhyiddin memastikan bahwa 4 orang itu membuat pilihan dengan sukarela. Tidak ada tekanan dari PCNU.

"Ini atas kesadaran dan pilihan masing-masing," katanya.

Terhadap Ustadz Hambali yang memilih partai, Kiai Muhyiddin menghormati pilihannya. Ia juga menganggap yang bersangkutan tetap kader NU, hanya saja berkiprah di partai.

Baca Juga: Pro-Kontra Wisata Karaoke di Gunung Sampan: MUI Menolak, NU Akomodatif

Sementara itu, Hambali mengatakan kepada BANGSAONLINE.com bahwa dirinya menghormati dan taat terhadap aturan larangan rangkap jabatan pengurus NU.

Hambali yang baru seminggu ditunjuk sebagai Ketua DPC Partai , menjelaskan ia memilih partai karena kader NU penting hadir dalam perjuangan politik.

"Kader NU perlu berbagi peran. Harus ada yang berjuang di politik untuk mendorong kebijakan yang maslahah untuk ummat," katanya.

Baca Juga: Ketua Ansor Situbondo Siap Mundur dari ASN demi Maju di Pilkada 2024

Ia mengungkapkan, pilihannya untuk berjuang melalui partai telah dikonsultasikan kepada Kiai Abdul Hamid Wahid (Gus Hamid) dari PP. Nurul Jadid.

"Yang menunjuk saya disini di Gerindra, ya Gus Hamid. Beliau mengatakan berjuang di politik ya berjuang untuk NU. Saya yakin itu. Beliau tidak akan menjerumuskan saya," pungkasnya. (sbi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO