"Seperti gencarnya pembangunan infrastruktur Kabupaten Sidoarjo, dalam kurun waktu jelang dua tahun kepemimpinan kami, flyover Aloha, pertigaan jalan Bangah, flyover JPL 64 Krian, flyover JPL 79 Tarik dan frontage road yang dikerjakan secara masif serta pengerjaan 45 km jalan beton terus dilakukan," jlentrehnya.
Lebih lanjut Gus Muhdlor mengatakan Pemkab Sidoarjo juga terus melakukan peningkatan di sektor ekonomi kreatif. Salah satunya dengan mengucurkan bantuan permodalan lewat program Kurma.
Selain itu juga ada subsidi kredit modal usaha melalui program Kurda Sayang. Bunga yang ditawarkan pada program bantuan permodalan itu sangat kecil. Hanya 3 persen pertahun. Gus Muhdlor melanjutkan bahwa Pemkab Sidoarjo juga tengah berfokus pada pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat Sidoarjo.
Di bidang kesehatan telah dibangun RSUD Sidoarjo Barat. Pemkab Sidoarjo juga menambah pembangunan lima Puskesmas.
Di bidang pendidikan, pemkab telah membangun SMP Negeri 2 di Kecamatan Tulangan. Setelah itu SMPN 2 Prambon. Itu dilakukan sebagai bentuk pemerataan pendidikan di Sidoarjo.
"Melalui momen hari jadi Kabupaten Sidoarjo yang ke-164, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung berbagai program yang dihadirkan," pinta Gus Muhdlor.
Dalam kesempatan tersebut juga ada penyerahan 208 sertipikat aset daerah oleh kepala BPN Sidoarjo kepada bupati Sidoarjo. Selain itu juga diserahkan penghargaan bupati Sidoarjo kepada Forkopimda Sidoarjo, dalam partisipasinya mendukung pembangunan di Sidoarjo.
Sejarah singkat lahirnya nama Sidoarjo berawal dari masa kolonialisme Belanda pada tahun 1851. Tahun itu, Sidoarjo yang masih bernama Sidokare merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya.
Namun pada tahun 1859, berdasarkan keputusan pemerintah Hindia Belanda nomer 9 tanggal 31 Januari 1859, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian. Yakni Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare.
Namun pada tanggal 28 Mei 1859 nama Kabupaten Sidokare diganti menjadi Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan bupati Sidoarjo pertama Raden Notopuro yang bergelar Raden Tumenggung Panji Cokronegoro. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News