PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Forum Komunikasi Astronom Amatir Lintas Jawa Timur (Fokalis Jatim) mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (15/2/2023). Kedatangan mereka untuk bertemu Ketua DPRD H. M. Sudiono Fauzan guna meminta dukungan agar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lapan Watukosek bisa dibuka kembali.
Ketua Fokalis Jatim, M. Toyib, saat ditemui BANGSAONLINE.com, mengatakan penutupan BRIN Lapan Watukosek merugikan masyarakat yang hendak melakukan penelitian maupun kajian ilmiah.
BACA JUGA:
- Raperda KTR Diprotes Apindo, Pansus II DPRD Pasuruan Janji Pertimbangkan Masukan Pengusaha
- Pembangunan Gedung dan Gudang Arsip DPRD Pasuruan Capai 32 Persen Lebih
- Rusdi Sutejo Desak Pemkab Pasuruan Keluarkan SK Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa
- Gedung Sedang Proses Rehab, Paripurna DPRD Pasuruan Dialihkan ke Aula Dinkes
"Kami datang ke DPRD Kabupaten Pasuruan meminta bantuan dan dukungan politisi agar aspirasi kami ini bisa disampaikan ke pemerintah pusat atau ke presiden agar keputusan penutupan ini dibatalkan," katanya.
Menurut Toyib, BRIN Watukosek adalah salah satu pusat riset dan penilitan yang memiliki banyak keunggulan dan kelebihan. Ia menyebut, BRIN Watukosek merupakan salah satu tempat pengamatan matahari milik Indonesia yang membanggakan. Seluruh data penelitian yang tersimpan di BRIN Lapan Watukosek itu dipastikan berada pada kondisi aman dan tercadangkan dengan baik.
"Walaupun sekarang BRIN Lapan Watukosek sudah tutup, seluruh data penelitian masih dalam kondisi utuh 100 persen. Semuanya sudah terekam sebelum ditutup," ujarnya.
Selain itu, lokasi BRIN Lapan Pasuruan juga sangat strategis. Yakni berada di ketinggian yang cukup ideal karena letaknya di perbukitan dan sangat direkomendasikan untuk bidang astronomi. Serta jauh dari pemukiman padat penduduk. Karena itu, sangat sulit untuk mencari lokasi pengganti yang serupa.
Apalagi, ada beberapa bahan dalam bidang astronomi yang dikategorikan “high risk - explosive”, yang membahayakan masyarakat jika disimpan di kawasan padat penduduk.
Sementara, Kantor BRIN Lapan Watukosek berada di area pepohonan jambu mete yang berfungsi menunjang bidang astronomi, di samping fungsi sebagai menyerap polusi debu serta dilengkapi teleskop khusus penelitian matahari dengan berat 4 ton yang terbesar se-Asia Tenggara dan 2 ton.