![Polisi Bungkam Soal Pengeroyokan Remaja Hingga Patah Tulang di Surabaya Polisi Bungkam Soal Pengeroyokan Remaja Hingga Patah Tulang di Surabaya](/images/uploads/berita/700/8985389bb93d61d6ee07ad9d1220fbcf.jpg)
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Viralnya aksi tawuran di media sosial yang dilakukan oleh sejumlah pelajar SMP di Surabaya kembali terjadi. Tawuran yang diduga berada di Jalan Pulo, Semampir, Surabaya itu, membuat Polres Pelabuhan Tanjung Perak, bersama Polsek Pabean Cantian melakukan pendalaman.
Dalam tawuran tersebut, salah satu pelajar SMP menjadi korban pengeroyokan oleh belasan pelajar lainnya, pada Selasa (7/3/2023), usai pulang sekolah di Lapangan Futsal Dwikora Sawah Pulo.
BACA JUGA:
- Jual Motor di Facebook, Ninja 250 Milik Warga Pacarkembang Surabaya Digondol saat Test Drive
- Dilaporkan Kasus Penganiayaan ke Polrestabes Surabaya, Terduga Pelaku Tabrak Korban dengan Motor
- Tewaskan Mahasiswi Uinsa, 2 Jambret Ditangkap
- Jelang 1 Suro, Polrestabes Surabaya Lakukan Patroli Skala Besar untuk Pengamanan
Dari aksi tawuran tersebut, korban berinisial MS (16) pelajar SMP mengalami patah tulang pada bagian tangan kanan, karena tertabrak oleh sepeda motor.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Ryzki Wicaksana saat dikonfirmasi oleh BANGSAONLINE.com melalui pesan Whatsapp, dirinya belum memberikan keterangan, Jumat (10/3/2023).
Sementara, dari keterangan saksi di lokasi kejadian, korban mengalami patah tulang kanan, karena terjatuh dari sepeda motor saat dikeroyok dan dikejar oleh para pelaku yang diduga juga masih pelajar.
Namun, dari salah satu sumber dari internal Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyebutkan, bahwa korban melarikan diri saat dikejar dan tertabrak oleh pengendara lain.
Sedangkan, Kapolsek Pabean Cantikan, Kompol M Suhud yang berwenang dalam wilayah hukum tersebut, hanya memberikan keterangan sedikit, karena kasus tersebut, telah diambil alih dan diselidiki Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Ia mengatakan, saat ini korban masih dalam perawatan medis, sedangkan pihak kepolisian akan memediasi keluarga korban, dan sejumlah pelaku yang sudah teridentifikasi.