Jalan Rusak Dampak Proyek Penanaman Pipa Air Telan Korban, Warga Pongangan Gresik Blokade Jalan

Jalan Rusak Dampak Proyek Penanaman Pipa Air Telan Korban, Warga Pongangan Gresik Blokade Jalan Warga Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, saat memblokade Jalan KH Syafi'i. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga dari Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, , beramai-ramai demo dengan memblokade atau menutup akses dengan portal yang membentang di Jalan KH. Syafi'i, Rabu (5/4/2023) malam. 

Mereka marah lantaran proyek pemasangan pipa air minum membuat akses menyempit dan memakan korban jiwa. Bahkan, hampir separuh badan jalan digunakan untuk penanaman pipa dan tidak ada perbaikan setelah pembangunan usai.

Baca Juga: Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng

Mereka menuntut tanggung jawab pihak pelaksana proyek penanaman pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan segera memperbaiki jalan akibat aktivitas galian. Sebelumnya, kecelakaan maut dialami korban Moh Farokhul Fuad (32). 

Karyawan Mie Sedap tersebut tewas di lokasi kejadian gara-gara menghindari penyempitan jalan akibat proyek penanaman pipa SPAM. Ali Candi salah satu warga menyatakan bahwa, aksi blokade dilakukan sebagai bentuk protes warga yang meminta pertanggung jawaban atas perbaikan kerusakan jalan kepada , selaku pelaksana proyek penanaman pipa SPAM Umbulan.

"Warga menuntut pihak selaku pelaksana proyek penanaman pipa SPAM Umbulan untuk segera memperbaiki kerusakan jalan yang mengakibatkan jalan sempit hingga memakan korban jiwa," ucap Ali Candi.

Baca Juga: Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian

Ia menyebutkan, aksi blokade jalan akan berlangsung hingga pihak pelaksana proyek memenuhi tuntutan warga, yakni mendatangkan alat berat dan material untuk perbaikan jalan yang rusak bekas galian.

"Kalau perlu kita tutup sampai alat berat dan material untuk perbaikan didatangkan. Apalagi penyempitan jalan akibat adanya proyek ini sudah memakan korban," terangnya.

Sementara itu, perwakilan Sholehuddin mengaku pihaknya mengalami kendala, dalam perbaikan aspal yang rusak akibat galian pipa SPAM Umbulan. Pasalnya peralatan produksi campuran beraspal panas atau Asphalt Mixing Plant (AMP) rusak di lokasi.

Baca Juga: Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo

"Kendala kami dalam perbaikan ini AMP yang rusak. Namun, komitmen kami besok malam bisa dikerjakan," katanya.

Terkait tuntunan warga, pihaknya bersama Manager sedang koordinasi untuk mendatangkan alat berat malam ini.

"Kemungkinan alat berat kami datangkan malam ini. Untuk material besok. Tapi lihat nanti hasi koordinasi. Sedangkan untuk memperbaiki aspal yang rusak butuh waktu satu minggu," tutupnya.

Baca Juga: Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades

Proyek pipa SPAM Umbulan yang dikerjakan oleh , ada tiga wilayah bagian pengerjaan. Pertama, bagian Giri Atas sampai Jalan Kapten Dulasim dengan panjang 9,8 km. Kemudian bagian Bunder sampai Duduk Sampeyan dengan panjang 7,9 km, dan bagian Bunder sampai Manyar panjang dengan panjang 5,8 km. Proyek ini menelan anggaran Rp 86 miliar.

Usai dijanjikan pihak PT Waskita, warga membuka blokade jalan di Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Kamis (6/4/2023) dini hari.

Akses jalan tersebut kembali dibuka setelah pihak pelaksana proyek penanaman pipa air minum bersedia memenuhi segala tuntutan. Bahkan, alat berat dan material seketika itu juga langsung didatangkan untuk memperbaiki kerusakan jalan akibat aktivitas pengerukan.

Baca Juga: Sidang Kasus Korupsi Hibah UMKM Gresik: Jaksa Tuntut Farda 1,5 Tahun dan Ryan 1 Tahun Penjara

"Sudah dibuka setelah alat dan material datang. Tadi sudah ada kesepakatan antara pihak pelaksana proyek dengan warga yang kami fasilitasi dari Forkopimcam juga anggota dewan serta tokoh masyarakat,” kata Kapolsek Manyar, AKP Windu Priyo Prayitno.

Hadir juga dalam pertemuan itu, Camat Manyar Zainul Arifin bersama jajaran Forum Komunikasi Kecamatan (Forkopimcam), Kades Pongangan, Aan Chunaifi, Direktur Umum (Dirut) Perumda Giri Tirta , Kurnia Suryandi, Anggota DPRD Lusi Kustianah, dan M. Syahrul Munir. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO