PLN Beberkan Alasan Biaya Murah Bila Memiliki Kendaraan Listrik

PLN Beberkan Alasan Biaya Murah Bila Memiliki Kendaraan Listrik ilustrasi kendaraan listrik (freepik/frimufilm)

JAKARTA,BANGSAONLINE.com - Direktur PT (Persero) Darmawan Prasojo mengungkap ada penjelasan ilmiah di balik keuntungan memiliki .

Ia menjelaskan jika lebih murah dan hemat dibanding kendaraan berbahan bakar minyak ().

Baca Juga: PLN Nusantara Power Kenalkan Masyarakat Tuban Program Satria Padu

Hal ini tak lepas dari hukum kekekalan energi. Pada efisiensi yang menjadi energi gerak hanya 13-15 persen saja dan sisanya menjadi energi panas.

Sedangkan pada energi listrik, proses menjadi energi gerak lebih efisien hingga 80 persen, yang mana energi panas hampir tidak ada.

"Energi itu tidak bisa diciptakan atau tidak bisa dimusnahkan, tapi bisa diubah menjadi bentuk energi lain dalam ekosistem tertutup," jelas Darmawan mengutip siaran virtual RDP Panja bersama Komisi VI DPR di YouTube, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga: Proyek PLN Tak Punya Amdal dan Menabrak Tata Ruang, Aktivis: Hentikan Sebelum Perizinan Tuntas

Darmawan gamblang menjelaskan soal efisiensi energi kinetik pada mesin kendaraan yang disebabkan cara kerja piston dan penyemprotan bahan bakar.

"Pada kendaraan internal combustion engine, itu ada piston naik. Ada spray bahan bakar, kemudian dibakar dan bergerak, lantas turun lagi (piston). Naik lagi, dispray lagi, seperti itu terus. Maka efisiensi dari jadi energi kinetik hanya 13-15 persen sisanya jadi energi panas," ungkapnya.

Selanjutnya, mencontohkan cara kerja dengan kipas angin. Dari energi listrik ke kinetik efisiensinya hampir 80 persen.

Baca Juga: Tim Anargya ITS Kembali Raih Juara 1 Formula Bharat Pi-EV 2024

"Panasnya pun hampir tidak ada. Itu buktinya kenapa kipas angin tidak ada knalpot karena energinya diubah jadi energi kinetik," katanya.

Darmawan memperkirakan, biaya satu liter bensin untuk mobil yang menempuh sekitar 10 kilometer setara dengan 1,5 kWh listrik.

Bila dikonversi dengan harga saat ini, maka jatuhnya sekitar Rp1.600 atau Rp2.500 tergantung wilayah. Perbandingannya, harga Pertalite kini Rp 10.000 per liter dan Pertamax Rp 12.400 per liter. (van)

Baca Juga: Sumenep Gunakan Energi Bersih Lewat REC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO