PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Aksi damai menolak LGBT dan PKI yang digelar DPW Front Persaudaraan Islam (FPI) Pamekasan di depan gedung DPRD setempat mendapatkan respons positif dari Halili Yasin, Ketua DPRD Pamekasan, Kamis (20/7/2023).
Ketua DPRD menyatakan pihaknya juga turut menolak keberadaan LGBT dan PKI karena menyimpang dalam ajaran islam.
BACA JUGA:
- Tafsir Al Quran Aktual: Kebanggaan Kentut dan Seks Brutal Kaum Nabi Luth
- Siksa Dosa Homoseks Lebih Mengerikan Ketimbang Dosa Syirik dan Kufur Fir'aun
- Ormas Madas Luruk PT Budiono Kecam Penebangan Pohon Mangrove, Herman: Tanah itu Milik Kami
- Merasa Dipersulit Urus Izin, Seniman di Pamekasan Tuding Polisi Takut FPI, Begini Kata Wakapolres
"Para kiai itu meminta kepada apara penegak hukum agar tidak segan-segan menindak tegas pihak-pihak yang sengaja membekingi gerakan-gerakan LGBT," ujar Halili Yasin usai menemui massa.
Menurutnya, umat beragama pastik menolak dan mengutuk LGBT maupun PKI. "Bagaimanapun LGBT itu adalah sebuah kegiatan yang melanggar norma, melanggar kodrat kemanusiaan. Masa laki-laki senang sama laki-laki, masa perempuan senang sama perempuan," terangnya.
Karena itu, Halili menegaskan DPRD Pamekasan mendukung penolakan LGBT. Ia bahkan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan FPI Pamekasan dengan meneruskannya langsung kepada pihak-pihak yang dituju.
"Terserah beliau-beliau yang di atas, yang penting kami juga memperjuangkan itu dan mengawal. Dalam minggu ini karena masih proses pembuatan berita acara, tentunya nanti dengan dukungan tanda tangan dukungan dari anggota dewan," jelasnya.
Diketahui, setelah tuntutannya diterima oleh DPRD Pamekasan, ratusan massa tersebut kemudian membubarkan diri. (dim/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News