Petrokimia Gresik Luncurkan NPK Phonska Cair dan Pupuk NPK Tebu Kebomas Petro Cane

Petrokimia Gresik Luncurkan NPK Phonska Cair dan Pupuk NPK Tebu Kebomas Petro Cane Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, bersama Direktur Operasi dan Produksi, Digna Jatiningsih, dan Direktur Keuangan dan Umum, Budi Wahju Soesilo, saat launching 2 produk pupuk baru. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia,  , meluncurkan dua produk pupuk baru, yakni NPK Phonska Cair, dan Pupuk NPK Tebu Kebomas Petro Cane. juga meluncurkan buku Pertanian Presisi Status Kesuburan Tanah.

Ketiga solusi terbaru itu telah di-launching oleh Direktur Utama , Dwi Satriyo Annurogo, bersama Direktur Operasi dan Produksi, Digna Jatiningsih, dan Direktur Keuangan dan Umum, Budi Wahju Soesilo.

Baca Juga: Menperin RI Apresiasi 2 Rintek Petrokimia Gresik

Dwi menyampaikan, kedua produk baru NPK Phonska Cair dan Petro Cane merupakan hasil inovasi dari untuk mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani di Indonesia.

Karena berdasarkan uji efektivitas yang telah dilakukan, produk ini mampu meningkatkan hasil panen, dimana Phonska Cair berhasil meningkatkan produktivitas pertanian sebesar 19% dan pendapatan 30,36%. Begitu juga dengan Petro Cane yang mampu meningkatkan produktivitas 11,6% serta pendapatan 16%.

"Produk ini juga menjadi media edukasi bagi petani di Indonesia untuk tidak hanya mengandalkan pupuk bersubsidi yang jumlah alokasi dan komoditasnya semakin dibatasi. Produk ini menjadi bukti jika penggunaan pupuk nonsubsidi mampu meningkatkan pendapatan," kata Dwi, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga: Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Panceng

NPK Phonska Cair merupakan pupuk majemuk yang dikemas dalam bentuk cair. Sehingga lebih mudah dan efektif dalam pengaplikasiannya.

Phonska Cair, kata Dwi, merupakan pupuk daun (foliar fertilizer) dengan kandungan NPK 10-8-3 yang diperkaya unsur hara mikro lengkap dan ZPT yang larut air dan mudah diserap daun tanaman, sehingga mampu memacu pertumbuhan tunas, akar, batang, daun, pembungaan, hingga pembuahan yang dapat meningkatkan hasil panen.

Untuk unsur hara makro sekunder magnesium yang ada di dalam pupuk juga berperan pada pembentukan zat hijau daun (klorofil), sehingga membantu meningkatkan proses fotosintesis.

Baca Juga: Di AIGIS 2024, Petrokimia Gresik Raih Apresiasi Industri Hijau dari Menperin

Pupuk ini diciptakan untuk semua jenis tanaman, khususnya tanaman pangan dan hortikultura. Wujudnya yang cair menjadikan pupuk ini mudah dalam diaplikasikan dan tidak mengubah kebiasaan petani.

"Pupuk ini juga mendukung pertanian modern, bagi petani yang sudah menggunakan teknologi drone untuk spray tanaman budidayanya, pupuk ini bisa langsung diaplikasikan," tutur Dwi Satriyo.

Sementara untuk Pupuk NPK Tebu Kebomas Petro Cane, adalah pupuk NPK khusus tanaman tebu dengan kandungan NPK 15-10-15 yang sesuai dengan kebutuhan tanaman tebu. Pupuk ini juga diperkaya unsur hara makro sekunder dan mikro lengkap untuk pertumbuhan tanaman tebu.

Baca Juga: Dampingi Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Adhy Karyono Optimis Dongkrak Perekonomian

Berdasarkan hasil uji efektivitas, Petro Cane membantu meningkatkan pertumbuhan anakan dan tinggi tanaman tebu serta meningkatkan produktivitas dan rendemen tanaman tebu. Ukuran butiran dari pupuk yang seragam akan memudahkan aplikasi dengan metode tebar.

Dwi Satriyo berharap ketiga solusi terbaru yang dihadirkan dapat memberikan kebermanfaatan untuk pertanian Indonesia.

"Kedua produk dan satu buku status kesuburan ini diharapkan dapat membantu petani serta pertanian Indonesia dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, sebagai Solusi Makmurkan Negeri," tutupnya.

Baca Juga: PPPI Gelar Deklarasi, Ini Pesan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik

Sementara itu, buku Pertanian Presisi merupakan dokumentasi atau "big data" dari program Smart Precision Farming yang diinisiasi untuk pertanian modern.

Buku ini berisi tentang kesuburan tanah, mencakup kadar hara Nitrogen, Kalium, Fosfor, dan pH yang ada di Pulau Jawa, Bali, dan NTB. Sehingga dapat menjadi acuan petani dalam budidaya tanaman.

Pemetaan kesuburan tanah dalam buku ini sangat spesifik hingga tingkat kecamatan, dimana informasi dalam buku ini mencakup 2.445 kecamatan. (hud) 15.54

Baca Juga: Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO