SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ulama muda dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, KH Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar atau yang akrab disapa Gus Kautsar, mengatakan bahwa galau dalam Islam itu tidak ada.
"Galau itu dilarang dalam Islam dengan dua solusi yakni sabar dan syukur. Apa yang disebut galau itu justru solusi, karena bisa mendekatkan kita kepada mencari Allah," ujarnya di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu (6/8/2023).
BACA JUGA:
- Keunggulan Tafsir Al Jailani Dibedah, Khofifah Berterima Kasih ke Syeikh Fadhil
- Silaturahim dengan Gus War dan Gus Da Ploso Kediri, Kiai Asep Disebut Kiai Sing Sugih
- Pelajari Islam 5 Tahun, Penganut Katolik Ini Akhirnya Masuk Islam
- Menangis Tersentuh Lihat Ka'bah di TV, Perempuan Asal Jombang Masuk Islam
Dalam pengajian Majelis Subuh Gen-ZI bertajuk 'Merdeka dari Galau' di MAS bersama pendakwah ustadzah Haneen Akira (istri ustadz Hanan Attaki) itu, Gus Kautsar menilai galau merupakan solusi bahwa semua yang ada dan terjadi merupakan garis tangan atas izin Tuhan.
"Jadi, kalau Islam secara beneran itu, galau itu nggak ada, karena semuanya atas kehendak Allah dengan tujuan yang indah, misalnya ketangguhan, memaklumi setiap kejadian, memaafkan siapapun, jadi kalau semuanya dikembalikan kepada Allah akan membuka semua pintu solusi. Semuanya indah, kalau gagal nggak benci, nggak menyalahkan, nggak mencari kambing hitam, tapi muhasabah," ujarnya.
Di hadapan ribuan jamaah dari kalangan generasi Z Islami dari Surabaya dan sekitarnya itu, putra KH Nurul Huda Djazuli itu mengutip pandangan bijak dari Imam Syafi'i.
"Kalau ingin baik ya ikuti orang-orang dulu, seperti Imam Syafi'i. Kalau ikut orang-orang masa kini justru bisa nggak baik," katanya.
Menurut Imam Syafi'i, kata Gus Kautsar, apapun masalah yang menimpa itu dibiarkan saja berlalu dengan membawa masalahnya, jangan terlalu meratapi masalah yang datang, karena semua masalah itu pasti ada akhir/ending dan semua masalah itu mengajari untuk rela dan sabar.
Klik Berita Selanjutnya