SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peresmian Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau MUI Tower Jatim dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah, Selasa (21/11) malam.
Acara peresmian gedung yang terletak di Jalan Raya Wisma Pagesangan, Surabaya ini ditandai dengan penekanan tombol sirine, dilanjutkan penandatanganan prasasti dan pengguntingan untaian melati oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, didampingi Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Adhy Karyono, Ketua Umum MUI KH. Anwar Iskandar, serta Ketua Umum MUI Jawa Timur KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah.
BACA JUGA:
- Info BMKG Rabu 18 September: Jatim Cerah, Surabaya Panas Menyengat hingga Segini
- Pj Adhy Karyono Luncurkan Aplikasi DigiPay, Transaksi Layanan RSUD Dr Soetomo Beralih ke Cashless
- Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
- Kampung Semolowaru Selatan Diserang, 2 Rumah Rusak dan 2 Warga Terluka
Sebagai informasi, Gedung MUI Jatim berdiri di atas lahan seluas 3.045 meter persegi (m2) dan terdiri dari 5 lantai dengan luas bangunan mencapai 4.900 m2. Total anggaran sebesar Rp36,9 miliar dialokasikan untuk pembangunan Gedung MUI Tower Jatim ini.
Memiliki konsep modern yang dilengkapi dengan ornamen islami, gedung ini terdiri dari beberapa ruangan antara lain lobby, ruang rapat, ruang konsultasi, ruang laktasi, mushola, ruang badan dan lembaga, laboratorium halal, dan ruang serbaguna.
Dalam sambutannya, gubernur perempuan pertama Jatim ini berharap berdirinya Gedung MUI Tower tidak hanya sebagai sentra bertemunya para ulama, tetapi juga dapat digunakan sebagai majelis ilmu. Sehingga selain memiliki fungsi perkantoran, gedung ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat diskusi berbagai macam keilmuan.
"Yang ingin saya sampaikan adalah kami berharap majelis ilmunya di sini. Para pakar sains bisa melakukan berbagai ikhtiar terutama untuk industri halal di sini," ujar Gubernur Khofifah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah menuturkan para guru besar juga dapat melakukan diskusi atau meeting di gedung ini. Ia menjelaskan banyak ruang rapat tersedia di Gedung MUI Tower Jatim ini yang bisa digunakan untuk membahas permasalahan, baik yang berkaitan dengan umat, juga keilmuan pada nilai-nilai agama yang menjadi dasar membangun toleransi dan moderasi.
"Insyaallah gedung ini memungkinkan untuk bisa memberikan layanan-layanan keumatan dan layanan umum lainnya," ucapnya.
Ia menuturkan, ke depan laboratorium halal yang ada di gedung ini diharapkan bisa menjadi penguat tumbuhnya industri halal di Jawa Timur. Karena menurutnya ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak bisa sepenuhnya bisa dilakukan oleh pemerintah salah satunya percepatan sertifikasi halal.
"Nantinya banyak lembaga-lembaga yang mungkin bisa diaktifkan untuk bisa mendapatkan sertifikasi sesuai dengan keahlian-keahliannya," ujarnya.
Selain itu, mantan Menteri Sosial RI ini mengharapkan Gedung MUI Jawa Timur akan menjadi rumah besar bagi keluarga besar MUI dari berbagai ormas keagamaan Islam. Sehingga dari sini diharapkan bisa menyemai pentingnya membangun kebersatuan, kebersamaan, dan kerukunan bagi seluruh warga bangsa.
"Akan menjadi referensi luar biasa bukan hanya untuk Jatim. Bagaimana kemudian menempatkan addinu wal mulku tauamani hari ini bukan hanya kabupaten/kota di Jawa Timur, tapi kebutuhan untuk Indonesia," tegasnya.
Klik Berita Selanjutnya