Peristiwa politik dukung-mendukung yang dilakukan PBNU ini, menurut Gus Nadir, sangat berbahaya dan menimbulkan keresahan di kalangan warga NU. Kini, tegas Gus Nadir, para kiai dan kader NU resah, termasuk para kiai sepuh.
Gus Nadir mengaku sudah melakukan silaturahim kepada sejumlah kiai, termasuk kiai sepuh. Menurut dia, para kiai sepuh itu resah dan menganggap manuver politik para elit PBNU itu sangat berbahaya. Karena selain tidak sinkron antara mulut dan tindakan juga terlibat politik praktis, politik kontestasi, bukan politik kebangsaan seperti yang diteladankan para kiai NU atau pengurus NU tempo dulu yang benar-benar netral.
Tapi benarkah informasi Gus Nadir itu? Benarkah ada pertemuan para elit PBNU -termasuk Rais Aam dan Ketua Umum PBNU – untuk mengarahkan para Rais dan Ketua PWNU dan Rais serta Ketua PCNU untuk mobilisasi dukungan pada paslon 02?
Salah seorang Rais Syuriah PCNU kepada BANGSAONLNE membenarkan. Ia bahkan menuturkan bahwa pertemuan itu langsung ditindaklanjuti oleh ketua-ketua PWNU di daerahnya masing-masing. Untuk meyakinkan BANGSAONLINE Rais Syuriah PCNU itu mengirimkan screenshot surat undangan resmi berkop PWNU luar Jawa itu kepada BANGSAONLINE.
Tapi ia minta screenshot surat undangan PWNU itu jangan disebar. “Cukup disimpan sampean saja,” tutur Rais Syuriah PCNU itu sembari mengatakan bahwa rencana pertemuan selanjutnya akan dilakukan di Yogyakarta.
Pertemuan Rais Aam Syuriah dan Ketua Umum PBNU dengan para Rais Syuriah-Ketua PWNU dan Rais Syuriah-Ketua PCNU seluruh Indonesia di Hotel Bumi Surabaya sejak minggu terakhir ini memang ramai diperbincangkan para kiai NU dan warga NU. Banyak yang menyayangkan manuver politik partisan dukung-mendukung Rais Aam Syuriah Kiai Miftacul Akhyar dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya itu. Padahal selama ini mereka selalu beretorika netral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News