SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ulama kharismatik yang juga kondang sebagai penyair, KH A Mustofa Bisri (Gus Mus), terus melahirkan kaya sastra yang sangat indah sekaligus luhur.
Yang menarik, Gus Mus yang sehari-harinya mengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholilbin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, itu juga banyak melahirkan karya seni atau karya puisi otokritik terhadap umat beragama. Diantaranya yang akan kita tampilkan di bawah ini.
BACA JUGA:
- Sambut Tahun Baru Islam, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Ngaji Bareng Gus Mus
- Smartfren Catat Peningkatan Akses Internet Selama Ramadhan hingga Musim Mudik
- Khofifah Kukuhkan Pengurus Jaringan Kiai Santri Nasional se-Jawa Tengah
- Artis Dangdut Ini Habis Miliaran, Jual 2 Mobil, Tapi Cuma Dapat 2.371 Suara untuk DPR RI
Dalam puisi ini Gus Mus yang Mustasyar PBNU itu secara sarkastis menulis bahwa orang yang diberi kekuatan malah mengidentikkan diri sebagai Tuhan:
“Mereka yang engkau anugerahi
kekuatan sering kali bahkan merasa
diri Engkau sendiri
Mereka bukan saja ikut
menentukan ibadah
tetapi juga menetapkan
siapa ke sorga siapa ke neraka,” tulis Gus Mus.
Mari kita nikmati puisi karya Gus Mus yang mantan Rais Aam Syuriah PBNU yang sangat menyentuh kalbu itu:
Tuhan,
lihatlah betapa baik
negeri ini
mereka tak mau kalah dengan kaum
beragama lain
di negeri-negeri lain.
Demi mendapatkan ridhomu
mereka rela mengorbankan
saudara-saudara mereka
untuk merebut tempat
terdekat disisiMu
mereka bahkan tega menyodok
dan menikam hamba-hambaMu sendiri
demi memperoleh RahmatMu
mereka memaafkan kesalahan dan
mendiamkan kemungkaran
bahkan mendukung kelaliman
Untuk membuktikan
keluhuran budi mereka,
terhadap setanpun
mereka tak pernah
berburuk sangka
Tuhan,
lihatlah
betapa baik kaum beragama
negeri ini
mereka terus membuatkanmu
rumah-rumah mewah