JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr Koentjoro mengecam Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencla-mencle sebagai kepala negara, padahal Jokowi orang Solo.
“Mencla-mencle, sebagai seorang kepala negara itu sabdo pandito ratu, apalagi dia orang Solo,” tegas Prof Dr Koentjoro dalam acara Satu Meja the Forum KOMPAS TV, Rabu (7/2/2024).
BACA JUGA:
- Bawaslu Bangkalan Catat Pelanggaran Pemilu 2024 Meningkat hingga 100 Persen
- Presiden Jokowi Minta BPK Mendukung Transisi Pemerintahan
- Di Penyampaian LHP LKPP 2023, Pj Gubernur Jatim Siap Dukung Arahan Presiden Jokowi soal WTP
- Presiden Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Berjalan Baik Pascapemberhentian Hasyim Asy'ari
Prof Koentjoro mengakui bahwa situasi yang terjadi saat ini tidak lepas dari kekeliruan UGM menempatkan Jokowi terlalu tinggi dan kerap memuja-muja.
“Kalau dulu kita puja-puja, barangkali kesalahan fatal kita menempatkan terlalu tinggi, sehingga merasa tidak pernah salah,” kata Koentjoro.
Prof Koentjoro bersama para guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) belakangan ini sangat keras mengeritik Presiden Jokowi karena dianggap telah banyak menyimpang, mencederai demokrasi dan konstitusi. Bahkan Guru Besar Psikologi UGM.
“Kasus MK, cacat! Dan kasus MK itu sebenarnya mengajarkan pada kita bahwa hasil itu tidak pernah meninggalkan proses,” ujar Koentjoro dikutip Kompas.
Karena itu, tegas Koentjoro, dalam Petisi Bulaksumur ditegaskan ada tindakan yang menyimpang terjadi di pemerintahan Presiden Jokowi.
Klik Berita Selanjutnya