JEMBER, BANGSAONLINE.com - Ketua DPC Demokrat Jember, Try Sandi Apriana, didesak untuk mundur dari jabatannya lantaran dianggap tidak transparan dan kurang kontribusi. Desakan itu diutarakan oleh jajaran pengurus partai hingga ketua PAC ke DPP dan DPD.
"Itu (desakan) murni datang dari pengurus partai dan beberapa ketua PAC, yang menginginkan ketua untuk turun," kata Sekretaris DPC Demokrat Jember, Mashudi, saat dikonfirmasi, Senin (19/2/2024).
"Hal tersebut dilakukan karena menurut dari pengurus menilai Try Sandi Apriana selaku Ketua DPC Demokrat Jember kurang amang dalam menjalankan tugasnya, dan juga dinilai kurang berkontribusi kepada partai," imbuhnya.
Ia pun membeberkan penyebab tuntutan para pengurus yang berawal saat H-1 sebelum pencoblosan dilaksanakan, dan ada rapat di Kantor DPC Demokrat Jember untuk membahas Pemilu 2024.
"Nah penyebab itu kan kami rapat di tanggal 13 Februari sebelum coblosan, membahas dana saksi, ternyata ada dana untuk saksi yang harusnya sudah turun, tapi ternyata banyak belum menerima dana itu, dan saat itu ketua kami coba hubungi malah tidak bisa tersambung," paparnya.
Menurut dia, akar permasalahan atas tuntutan pemecatan ketua adalah penggunaan anggaran partai yang tidak transparan, terutama dana saksi dari DPP. Para pengurus DPAC meminta agar dana saksi dari DPP sebesar Rp100 ribu per saksi dicairkan H-1, namun Sandi tidak mengabulkan.