Terinspirasi Tanaman Liar, Tatik Sukses Bikin Batik Sambiloto Bojonegoro

Terinspirasi Tanaman Liar, Tatik Sukses Bikin Batik Sambiloto Bojonegoro Tatik saat mengerjakan batik tulis motif sambiloto.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Batik merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi yang dapat dinikmati oleh indra penglihatan. Berkat keindahan yang diperlihatkan oleh bentuk dari setiap helai, kini batik dikenal di mana-mana dan menjadi pakaian istimewa.

Terlebih batik dengan motif local wisdom atau kearifan lokal daerah setempat. Maka setiap pemakainya akan merasa bangga.

Batik misalnya, yang memiliki berbagai jenis motif. Mulai Thengul, Khayangan Api, Waduk Pacal, Daun Jati, Daun Tembakau, hingga yang terbaru motif Daun Sambiloto yang kini sedang viral.

dipelopori oleh seorang perempuan bernama Tatik (55), asal , Kecamatan Kapas, Kabupaten .

Tatik yang dulunya seorang pengangguran, kini menjadi pebisnis batik sukses. Tatik sudah mempunyai 23 orang pekerja yang membantunya dalam mengerjakan batik tulis. Mereka mayoritas ibu rumah tangga dari sekitar rumahnya.

"Sambiloto adalah sebuah tanaman liar. Kami awalnya terinsipirasi karena banyaknya tanaman sambiloto yang tumbuh di sekitar desa kami. Apabila bunga-bunganya sedang bermekaran terlihat indah sekali. Dari situ kami mempunyai ide untuk melukis menjadi sebuah karya seni batik," jelas Tatik, Senin (3/6/25).

Setelah dirasa berhasil membuat batik dengan motif sambiloto, selanjutnya dia menelusuri apa saja manfaat tanaman sambiloto tersebut. Ternyata, manfaatnya banyak sekali. Di antaranya dapat mencegah terjadinya flu dan meredakan sakit demam.

"Bahkan ketika mengenakan batik Sambiloto ini rasanya seperti memiliki kekuatan. Tentu dengan kepercayaan masing-masing, ya," ungkapnya.

Batik andalan Tatik ini telah menembus pasar global. Pemasarannya melalui online maupun offline. Tatik mengaku bisa mendapat keuntungan hingga Rp3.500.000 per bulannya, setelah dipotong operasional dan pembayaran gaji pekerja.

"Kami menyampaikan apresiasi kepada yang telah mendukung kelompok batik melalui pendampingan dan pelatihan-pelatihannya. Kami merasa terbantu setelah mendapatkan ilmu pendampingan membatik ini," katanya.

Kepala , Gunawan Wibisono, juga memberikan apresiasi kepada yang telah mendukung peningkatan ekonomi melalui home industri batik di .

"Sudah saatnya untuk mulai mandiri menjadi kelompok yang naik ke jenjang berikutnya," ujarnya.

Selain UMKM , peningkatan ekonomi masyarakat juga dicapai melalui penanaman tanaman toga, menjahit, dan produksi berbagai jenis makanan ringan. (nur/rev)

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO