Tim masih belum bisa memastikan tahun berapa patirtan ini dibuat, karena tidak ditemukan petunjuk yang jelas baik tahun atau tulisan jawa di lokasi ekskavasi.
Namun temuan ini diperkirakan dibuat di era pra Majapahit yang diduga satu periode dengan Candi Klotok yang berada di sebelah utara patirtan, juga seperiode dengan Goa selomagleng.
“Kita belum bisa memastikan karena tidak ada petunjuk yang tahun atau tulis jawa. Namun melihat ketebalan struktur bata yang tebal-tebal diperkirakan seperiode Candi Klotok dan Goa Selomaleng,”imbuhnya.
Nugroho membenarkan bahwa Tim telah menemukan semacam gentong yang berada di dalam patirtan utama.
Tapi Nugroho belum bisa memperkirakan berapa tinggi gentong tersebut, karena proses penggalian masih berlangsung.
Seperti diketahui, ekskavasi patirtan di Gunung Klotok, ini dilakukan oleh Tim Arkeolog BPK Wilayah XI sejak Jumat sore (23/8/2024) lalu dan akan berakhir pada tanggal 3 September 2024.
Proses ekskavasi ini cukup berat karena tim harus mengakat batu gunung yang banyak ditemukan dilokasi.
Diperkirakan nebatuan tersebut menuntup permukaan patirtan akibat bencana alam.
“Tantanganya banyak batu besar di lokasi yang menutup patirtan. Kemungkinan ini akibat bencana alam, entah tanah longsor atau gempa, "pungkasnya. (uji/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News