Gus Fahmi, Putra Kiai Chusaini Ilyas: Abah Saya Jangan Ditabrakkan dengan Kiai Asep

Gus Fahmi, Putra Kiai Chusaini Ilyas: Abah Saya Jangan Ditabrakkan dengan Kiai Asep Gus Fahmi atau Muhammad Syukron Fahmi saat pidato di depan relawan Mubarok. Foto: MMA/bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com (Gus Fahmi), Putra KH Chusaini Ilyas, menegaskan bahwa tak ada pertarungan antara abahnya (Kiai Chusain) dengan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, ayahanda Dr Muhammad Abbarra (Gus Barra), calon Bupati Mojokerto yang berpasangan dengan dr Muhammad Rizal Octavian.

Pernyataan Gus Fahmi itu disampaikan secara terbuka di depan ribuan Koordinator Kecamatan (Korcam) dan Koordinator Desa (Kordes) relawan Gus Barra-Rizal Octavian (Mubarok) Kecamatan Sooko di Kampus KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Sabtu (21/9/2024) malam.

“Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa ada pertarungan antara abah saya dengan Kiai Asep, itu gak bener,” tegas Gus Fahmi lantang sembari mengatakan bahwa belakangan ini ada pihak tertentu yang mengopinikan hal tersebut.

KH Chusaini Ilyas. 

Gus Fahmi menyayangkan adanya narasi provokatif di publik seperti itu.

“Abah saya sudah tua. Kok Ditabrak-tabrakkan dengan Kiai Asep,” kata Gus Fahmi.

Gus Fami adalah adik Sa’dulloh Syarofi (Gus Dullah), calon wakil bupati Mojokerto yang berpasangan dengan calon bupati incumbent Ikfina Fahmawati. Tapi Gus Fahmi tak mendukung kakaknya itu. Gus Fahmi justru turun ke masyarakat mendukung dan menyampanyekan Gus Barra-dr Rizal Octavian.

“Jadi kalau ada keperluan apapun terkait Mubarok datang ke rumah,” tegas Gus Fahmi kepada ribuan warga Sooko yang sedang mendengarkan pengarahan, termasuk dari Gus Fahmi.

Menurut Gus Fahmi, sebenarnya dirinya tak perlu kampanye untuk Kecamatan Sooko. Karena warga Sooko adalah tetangga semua. Tapi ia tak ingin Mubarok kalah di Kecamatan Sooko.

“Saya malu kalau (Mubarok) kalah di Sooko,” tegas Gus Fahmi sembari tertawa.

Para korcam dan kordes serta relawan Baret Kecamatan Sooko mendengarkan pidato Gus Fahmi di Kampus KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Sabtu (21/9/2024) malam. Foto: MMA/bangsaonline

Sebelumnya, seperti diberitakan BANGSAONLINE, Gus Fahmi berkali-kali menyampaikan bahwa dirinya aktif mendukung dan meyosialisasikan Gus Barra sudah mendapat restu dari ayahandanya, Kiai Chusaini Ilyas. Bahkan, tegas Gus Fahmi, bukan hanya dapat restu, tapi juga diperintah oleh Kiai Chusaini Ilyas.

“Kalau panjenengan tidak percaya silakan tanyakan kepada adik-adik saya di rumah,” kata Gus Fahmi.

Menurut Gus Fahmi, abahnya (Kiai Chusaini Ilyas) memerintahkan membantu Gus Barra karena masih satu rumpun keluarga. “Sama-sama keturunan Gunung Jati,” kata Gus Fahmi.

Kiai Asep Saifuddin Chalim membenarkan apa yang disampaikan Gus Fahmi.

“Iya benar. Memang saya dengan Kiai Chusain masih keluarga. Sama-sama keturunan Sunan Gunung Jati. Lalu turun ke Raden Fatah dan Majapahit,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE, Ahad (22/9/2024).

Sampai hari ini hubungan Kiai Asep dan Kiai Chusaini Ilyas memang sangat baik. Bahkan belum lama ini Kiai Chusaini Ilyas menghadiri undangan Kiai Asep dalam acara Groundbreaking Gedung Auditorium dan Asrama Putri mahasiswa luar negeri Univesitas KH Abdul Chalim (UAC), Sabtu (20/7/2024).

Bahkan Kiai Chusaini Ilyas yang dikenal sebagai kiai kharismatik itu ikut berdoa atas kekesuksean pembangunan gedung auditorium, perkuliahan dan asrama putri mahasiswa luar negeri itu.

Tapi kehadiran Kiai Chusaini Ilyas itu tak sempat terpantau para wartawan. Bahkan para undangan yang hadir juga tak tahu kalau kiai berwajah teduh itu hadir dalam acara yang dihadiri para tokoh nasional itu.

Kehadiran Kiai Chusain Ilyas baru diketahui media dan undangan saat Kiai Asep Saifuddin Chalim menyampaikan pidato selaku Pembina UAC dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Kiai Asep saat itu menyampaikan terima kepada para tokoh yang hadir dengan menyebut satu persatu nama para tokoh yang hadir, termasuk nama Kiai Chusaini Ilyas.

Karuan saja para undangan dari kawasan Mojokerto tersentak. Karena Kiai Chusaini Ilyas adalah ayahanda Gus Dollah yang kini cawabup Mojokerto berpasangan dengan Ikfina.

“Ya begtulah tradisi kiai. Walaupun berkompetisi tapi tetap baik dan mendoakan,” kata Kiai Asep.

Kiai Chusain adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Misbar Karangnongko Mojokerto. Kiai sepuh yang selalu bersahaya itu dikenal sebagai ulama wira'i dan zuhud.

“Jadi apa yang disampaikan Gus Fahmi benar,” kata Kiai Asep.

Dalam acara itu para korcam dan kordes relawan Mubarok dari Kecamatan Sooko tidak hanya mendukung Barra-Rizal tapi juga Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai cagub dan cawagub Jawa Timur. Mereka bersemangat meneriakkan yel-yel Mubarok dan Khofifah-Emil sambil mengacungkan tangan. 

Acara yang dihadiri ribuan Baret itu dihadiri 12 pimpinan parpol pengusung dan pendukung. Yaitu Partai Demokrat, Nasdem, Gerindra, PPP, PAN, Perindo, PBB, Ummat, PKN, Hanura, Gelora dan Garuda.

Juga hadir memberi orasi, Dr Achmady, ayahanda Rizal Octavian, Dr. Achmad Rubaie, Malik Effendi, dan sejumlah pimpinan partai politik Mojokekrto.

Sedangkan yel-yel dipimpin Khoirul Amin, komandan relawan Mubarok. 

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO