MADIUN, BANGSAONLINE.com – Limbah medis yang dihasilkan RSUD Caruban, diduga tidak semua dibakar, namun ada yang ‘meluber’ hingga belakang gedung. Muncul dugaan limbah medis itu dibakar di ruang terbuka belakang gedung. Namun, belum terlalu hancur sudah dimatikan.
BACA JUGA:
- Dirut KAI Resmikan Monumen Loko Uap C1140 di Stasiun Kediri, Dalam Rangka HUT PT KAI ke-79
- Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 7 Catat Okupansi Penumpang KA Melonjak 122 Persen
- Tingkatkan Layanan, PT KAI Daop 7 Madiun Mulai Penataan Stasiun Kediri
- Demi Lingkungan Sehat, Pemdes Sirapan Madiun Bangun 50 Unit Jamban untuk Warga
Demi (40) warga Bangunsari, mengaku setiap hari melihat limbah medis medis di belakang RSUD Caruban. Dan limbah itu dipungut pemulung. Seharusnya, limbah medis itu harus dihancurkan dalam incenerator, untuk memutus kemungkinan penularan penyakit.
Bambang (62) pemulung, mengakui setiap hari memunguti limbah medis di belakang RSUD Caruban yang tak terbakar. “Sudah 1 tahunan mengambil barang bekas medis yang ada di tempat sampah di belakang RSUD Caruban. Barang-barang itu saya cuci, lalu saya setor ke pengepul rosok,” kata Bambang.
Kepala Humas RSUD Yoyok, mengatakan bahwa sistem pengolahan limbah medis di RSUD Caruban, semua berfungsi normal. “Saya akan cek di lokasi dan akan cek pada petugasnya, karena untuk petugas ada yang menangani sendiri,” kata Yoyok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News