40 Tahun Jalankan Usaha Tahu, tak Pernah Dapat Perhatian Pemkab Tuban

40 Tahun Jalankan Usaha Tahu, tak Pernah Dapat Perhatian Pemkab Tuban Muntholib saat membuat tahu di belakang rumahnya. foto: suwandi/ BANGSAONLINE

Listen to this article

Tholib menyadari, dengan hanya modal berpendidikan Sekolah Rakyat (SR) yang tidak lulus, sulit rasanya membesarkan usaha cetak tahu ini. Selain kendala tenaga, modal, ia juga kesulitan menggunakan ilmu manajemen perusahaan atau home industri. Maklum saja karena selama 40 tahun menjalankan usaha cetak tahu belum pernah sekalipun mendapat bimbingan maupun perhatian dari pemkab.

"Dikembangkan sendiri sak mlaku-mlakune," ungkapnya.

Ketika ditanya berapa produksi per hari, Tholib menjawab, per hari hanya mampu memproduksi kedelai sekitar 1/2 kwintal dan menjadi 4 cetakan. Sesudah dicetak, lalu tahu tersebut dijual keliling kampung, dititipkan pada tukang sayur, dijualkan anak di pasar dan dititipkan di toko-toko terdekat di wilayah Senori.

"Kalau untungnya ya gak banyak, tapi yang penting bisa buat makan dan ngasih upak dikit-dikit pada anak," tambah kakek bercucu 4 ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata, Farid Ahmadi ketika dikonfirmasi terkait nasib yang dialami Muntholib belum memberi jawaban.

Tholib berharap, Pemerintah lebih perhatian pada pelaku UMKM yang ada di pelosok desa, tidak hanya di Kota. Selain itu, ia juga meminta agar pihak kecamatan lebih intensif mendata pelaku UMKM, supaya pelaku usaha merasa mendapat perhatian dari pemerintah.

"Tidak mendapat bantuan tidak apa, diperhatikan saja aku wes seneng," tambah Tholib. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO