NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) beberapa hari ini berada di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur guna melakukan penyidikan. Saat ini KPK mulai membidik dugaan rekening gendut Bupati Nganjuk Drs. Taufiqurahman. Untuk mengungkap hal tersebut kini rekanan yang notabene pemenang proyek pada APBD 2008 - 2014 dipangil oleh penyidik KPK. Mereka diminta menghadap penyidik KPK Selasa (23/02) pada pukul 09.30 WIB di Jakarta.
Informasi yang diterima bangsaonline.com, sekarang keempat rekanan tersebut dalam perjalanan menuju Jakarta. Mereka adalah H Sulkan, Ketua Gappensi Nganjuk, Sukijo, Pringgodigdo, Dirut PT Pringgodigdo dan Ismail, pemborong dari Madiun yang disebut-sebut dekat dengan Walikota Madiun.
BACA JUGA:
- Terbukti Potong Dana BOP Masa Pandemi Covid-19, Staf Kemenag Nganjuk Ditahan!
- Pejabat Jawa Timur Terjerat Kasus Jual Beli Jabatan: Ada Bupati Bangkalan dan Nganjuk
- Dugaan Kasus Korupsi Aset Desa, Majelis Hakim Tolak Eksepsi Mantan Kades Kemaduh
- Terbukti Korupsi, Mantan Kepala Desa Pecuk Nganjuk Divonis 5 Tahun Penjara
Saat dikonfirmasi, Pringgo, Direktur PT Pringodigda yang beralamat di Desa Blitaran, Kecamatan Sukomoro Nganjuk, mengungkapakan bahwa dirinya beserta rekanan besar di Kabupaten Nganjuk akan menghadiri panggilan KPK terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan penyalahgunaan kekuasaan serta gratifikasi Bupati Nganjuk
Sebagai warga negara yang baik, lanjut Pringgo, dirinya akan menghadiri panggilan KPK tersebut dan akan memberikan keterangan sebatas yang ia ketahui. "Sebenarnya yang dipanggil itu bapak saya (almarhum Sukoco.red). Berhubung bapak telah meninggal maka saya sebagai penerus usaha bapak yang hadir, ” jelasnya.
(BACA: Sekda Nganjuk Diperiksa KPK, Terkait Dugaan Penyelewengan APBD 2008-2015)
Selain dimintai keterangan KPK, dia juga diminta untuk membawa dokumen kontrak beserta rekening koran perusahan yang pernah kerjasama sebagai rekanan Pemerintah Kabupaten Nganjuk.
Masih menurut Pringgo, selain terkait TPPU dimungkinkan KPK juga akan meminta keterangan adanya dugaan rekening gendut Bupati Nganjuk yang diduga mempunyai kekayaan cukup besar.
Informasi yang beredar di kalangan rekanan, prioritas utama KPK adalah membidik Bupati Nganjuk Taufiqurrahman dan beberapa kepala satuan kerja (Satker). Selanjutnya, KPK juga mengincar beberapa anggota DPRD yang punya hobi jual beli proyek.