Unpad Beri Gelar Doktor HC Mega, Alumni Protes, JK Sambutan, Jokowi Tak Datang

Unpad Beri Gelar Doktor HC Mega, Alumni Protes, JK Sambutan, Jokowi Tak Datang Megawati Soekarnoputeri. foto: detik.com

BANDUNG, BANGSAONLINE.com - Universitas Padjadjaran Bandung Jawa Barat menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (DHC) kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Mega mendapat gelar DHC di bidang ilmu politik dan pemerintahan.

Prosesi penganugerahaan gelar itu dilangsungkan di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu, 25 Mei 2016.

Dalam orasi ilmiahnya, Presiden Republik Indonesia ke-5 itu menjelaskan ihwal awal mula dia menjalankan studi selaku mahasiswa di Unpad pada 1965 silam. Awalnya, Megawati berkukuh untuk bisa menimba ilmu kejiwaan ketika menjalani kuliah, namun sang ayah, Presiden RI pertama Ir. Soekarno menyuruh Mega untuk masuk fakultas Pertanian.

"Alasannya, urusan pangan merupakan urusan mati hidupnya bangsa. Bung Karno sangat kokoh dan meyakinkan saya untuk memasuki dunia yang menjadi mata pencaharian terbesar seluruh rakyat Indonesia," ujar Mega dalam orasinya.

Namun, Mega tidak mampu melanjutkan kuliahnya lantaran kondisi politik yang menjelma badai tak kunjung surut hingga berimbas pada status kemahasiswaan Mega yang lepas. "Hanya dua tahun kesempatan saya untuk belajar di Unpad ini. Kesemuanya memaksa saya untuk tidak melanjutkan kuliah di kampus ini," katanya.

Mega berkisah ketika mulai melakoni perkuliahan di Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Unpad. Dia cukup kesulitan menempuh jarak dari rumahnya yang berada di kawasan dataran tinggi Bandung, tepatnya di Rancabentang, Ciumbuleuit, Kota Bandung. Namun, akhirnya dia dipertemukan dengan Iwan Abdurrahman--salah satu sahabat Mega, yang selalu mau mengantar Mega dengan sepeda ke kampusnya di Jalan Maulana Yusuf, Kota Bandung.

Menurut pria yang akrab disapa Abah Iwan itu, ia mengaku mengenal Mega dari abangnya, Guntur Soekarno Putra. "Saya mengenal dia dari kakaknya, Guntur," kata Abah Iwan. Kemudian, Abah Iwan menceritakan pengalamannya dulu ketika dikenalkan oleh Guntur kepada Megawati.

"Adik gue ini pinter tapi kurangnya dia nggak bisa pake sepeda," kata Abah Iwan menirukan ucapan Guntur. "Saya tiba-tiba merasa jadi herois, karena mikirnya kan dari Ciumbuleuit, kan enak banget naik sepeda dari atas ke bawah, tapi begitu pulang capeknya minta ampun, 2 minggu saya harus bonceng Adis (panggilan Mega),"

Ketika keduanya dipertemukan di Grha Sanusi dalam acara penganugerahan gelar doktor honoris causa, Megawati berkelakar ihwal pengalamannya bersama sang sahabat Abah Iwan dalam orasi ilmiahnya. Abah Iwan hanya tersenyum sambil melambaikan tangan ketika Mega menyebut nama Abah Iwan.

"Saya katakan ini bukan nostalgia tapi nostalgila, karena dulu rumah saya di dataran cukup tinggi, dan Pak Iwan mau nganter saya pake sepeda. Sayangnya beliau mau karena saya sogok pake makanan, dia itu sampai sekarang jago makan," ujar Mega yang langsung disambut tepuk tangan tamu undangan acara itu.

Penganugerahan DHC ini mendapat sambutan luas. Kampus Unpad dibajiri karangan bunga ucapan selamat. Banyak sekali pejabat tinggi Negara hadir, diantaranya Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK). Tapi Presiden Jokowi tampak tidak hadir di arena yangbertabur para rokoh nasional itu.

Loh, kenapa? Apa benar Jokowi tak diundang?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Jokowi mengatakan ada agenda lain.

"Jokowi sedang mempersiapkan kunjungan ke luar negeri," ujar Hasto di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/5).

Hasto mengaku telah mengonfirmasi informasi itu kepada Sekretaris Kabinet Pramono Anung soal alasan ketidakhadiran Jokowi.

"Beliau (Jokowi) mengirimkan bunga dan ucapan selamat," kata Hasto.
Karangan bunga Jokowi berada di bagian depan pintu masuk Universitas Padjajaran.
Berbeda dengan Jokowiyangtak hadir, Wapres JK justeru didapuk untuk memberi sambutan.

Dalam sambutannya JK menyebut Megawati pantas mendapatkan penghargaan tersebut.

"Penghargaan hari ini sangat-sangat pantas diberikan kepada Doktor Megawati," ujar JK dalam sambutannya di Universitas Padjajaran, Rabu (25/6/2016).

JK menilai Megawati berhasil membawa Indonesia dari masa transisi menuju ke arah yang lebih baik. Saat Megawati memimpin, utang Indonesia sangat banyak, dan hanya memiliki anggaran belanja Rp 300 triliun dan Rp 400 triliun.

"Dibandingkan saat ini anggaran Rp 2.000 triliun tetapi pertumbuhan hampir sama," kata JK.

Dalam bidang politik, Megawati sukses menjadi pemimpin parpol yang memenangkan pemilu sebagai parpol oposisi. 

"Semua itu sesuatu prestasi yang pantas mendapatkan kehormatan," terangnya.

JK juga mengatakan Megawati sukses memimpin penyelesaian konflik daerah. Pada masa itu, terdapat 1,7 juta jiwa lebih pengungsi akibat konflik.

Sumber: detik.com/tempo.co/tribunnews.com

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO