Wow, Plesir PKK Jombang Diduga Habiskan Dana DD-APBD Rp 1,4 M, Kejari Diminta Usut

Wow, Plesir PKK Jombang Diduga Habiskan Dana DD-APBD Rp 1,4 M, Kejari Diminta Usut Salah satu foto rombongan PKK Jombang yang diupload netizen di Facebook.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Jombang yang berangkat plesir ke Jakarta, Jumat (6/8) lalu terus disoroti berbagai kalangan. Kegiatan yang dipimpin Tjaturina Wihandoko, Ketua PKK Kabupaten Jombang itu dikecam karena hanya menghambur-hamburkan uang APBD Jombang dan DD (Dana Desa).

(BACA: Waduh, Rombongan Ketua PKK se-Jombang Ambil Anggaran DD untuk 'Jalan-jalan' ke Jakarta)

Baca Juga: Arumi Bachsin Minta PKK Dukung Kampung KB

Bahkan kegiatan yang tidak bermanfaat bagi masyarakat kota santri itu disebut Aan Anshori, Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK) hanya hura-hura belaka. Ia pun mengatakan sudah mendapat kabar bahwa biaya acara Istri Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko itu sangat mungkin berasal dari Disporabudpar (Dinas Pemuda Kebudayaan dan Pariwisata) tahun anggaran 2016.

Dikatakan Aan, di APBD Disporabudpar Kabupaten Jombang ada pos "Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah" sebesar Rp. 359.646.000. Adapun sumber pendanaan lain adalah sebagian pos perjalanan dinas PKK yg bersumber dari DD, kabarnya Rp. 3.500.000 x 302 desa.

"Totalnya Rp. 1.416.646.000. Angka yang sangat fantastis. Pantas mereka bisa carter pesawat dan tidur di hotel mewah," katanya.

Baca Juga: TP PKK Jombang Belajar tentang PHBS di Sambogunung Dukun Gresik

(BACA: Ketua PKK Jombang Akui Plesir ke Jakarta Gunakan DD-APBD 2016 Miliaran Rupiah)

Aan menyayangkan dana perjalanan hura-hura ke Jakarta kemarin itu menggunakan dana APBD 2016. "Meskipun ada posnya di Disporabudpar, benarkah peruntukannya untuk memberangkatkan orang sebanyak itu? Apakah DPRD menyetujui saat pembahasannya? Saya kok menduga kuat ada manipulasi," sorotnya.

Jika dipetakan yang berangkat kemarin, lanjut Aan yang juga anggota KMPD (Kaum Muda Peduli Desa) menjelaskan, ada perwakilan PKK dan suami, ada SKPD dan keluarganya. "Pertanyaanya, apakah mereka stakeholder utama dalam pengembangan kebudayaan? Saya ragu! Justu saya mencium adanya manipulasi peruntukan pos tersebut. Ini bisa mengarah pada tindak pidana korupsi," tegasnya.

Baca Juga: PKK Jombang Jadi Motor Keluarga Mandiri

(BACA: KNPD akan Laporkan Bupati Jombang ke Kemendes dan Seknas Presiden terkait Intimidasi Dana Desa)

Atas dugaan tersebut, Ia meminta penegak hukum tidak tutup mata menelusuri dugaan penyelewengan dana tersebut. "Saya mendesak agar kejaksaan segera mengusut perjalanan haram ini. Politisasi anggaran juga sangat kentara dalam perjalanan tersebut," tukasnya.

Di sisi lain, lanjut aktivis GusDurian ini, bancakan dana ini sangat ironis ketika ratusan veteran tidak mendapatkan perhatian serius dari bupati Jombang, sehingga terpaksa memboikot upacara 17 Agustus kemarin. Ini juga sangat memalukan di saat kemiskinan merajela di Jombang.

Baca Juga: Gus Solah Didapuk jadi Pembina KSPD Jombang, Restui Kawal Perbup DD Bermasalah

(BACA: Tak Dipedulikan Bupati, Veteran Jombang Diam-diam Boikot Upacara HUT RI Ke-71 di Alun-alun)

"Nyono harus menjelaskan ke publik akan hal ini. Warga Jombang juga sangat ingin mendengar penjelasan Tjaturina, ketua TP PKK kabupaten. Benarkah rumornya ia yang ngotot memboyong 500 orang ke Jakarta," ujarnya.

Menurut Aan, dengan uang sebesar itu, seharusnya kabupaten Jombang bisa memperkuat kembali kehidupan berkesenian yang senyatanya pingsan selama pemerintahan Nyono.

Baca Juga: Ketua PKK Jombang Akui Plesir ke Jakarta Gunakan DD-APBD 2016 Miliaran Rupiah

(BACA: PKK Jombang Dinilai Salahgunakan Dana Desa, Penegak Hukum Didesak Lakukan Pulbaket)

"Perjalanan hura-hura ini mempertegas bahwa selama ini kesenian dan kebudayaan hanya digunakan mengeruk uang rakyat untuk kepentingan yang manipulatif. Rendah sekali moralitas mereka itu," tandasnya.

Terkait hal ini, Imam Sutrisno, Kepala Disporabudpar Kabupaten Jombang belum bisa dikonfirmasi. Ketika Bangsaonline mendatangi kantornya, Selasa (23/8) siang, Imam tidak ada di tempat. Menurut salah satu pegawai, Imam sedang menghadiri kegiatan di gedung Pemkab.

Baca Juga: PCNU Jombang Siap Kawal Perbup Dana Desa Pro Rakyat

Seperti diberitakan sebelumnya, warga kota santri kembali dikejutkan dengan foto ibu-ibu pejabat yang diupload di Media Sosial (Medsos) Facebook. Ibu-ibu yang tergabung dalam PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) itu diduga sedang jalan-jalan ke Jakarta.

(BACA: Beredar Foto Rombongan PKK Jombang Naik Pesawat Diduga Jalan-jalan, ini Kata Netizen)

Dari foto yang di upload pemilik akun bernama Zubairi hari Minggu (7/8) pukul 09.53 itu, hanya ditulis 'Dulur,,,Pengurus PKK Kabupaten, 21 ketua PKK Kecamatan, 306 ketua PKK desa se Jombang, 21 camat, dan seluruh kepala SKPD beramai-ramai ke Jakarta naik pesawat.

Baca Juga: Bupati Jombang Tuding Desa yang Usulkan Nominal Anggaran Masuk Perbup DD

Anggarannya darimana ya? Apa benar di back up APBD, atau DD?'.

Ada empat foto yang di upload. Yaitu rombongan saat foto bersama di samping pesawat Batik Air, satu foto ibu-ibu berseragam kuning itu sudah berada di dalam pesawat. Sedangkan dua foto, rombongan sedang selfie bersama di salah satu tangga TMII Jakarta. (rom/rev)

(BACA: Gus Solah Didapuk jadi Pembina KSPD Jombang, Restui Kawal Perbub DD Bermasalah)

Baca Juga: PKK Jombang Dinilai Salahgunakan Dana Desa, Penegak Hukum Didesak Lakukan Pulbaket

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO